info main bola – Usaha maksimal PSSI mempertahankan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 kandas. Pengamat sepak bola menilai usaha tersebut sia-sia akibat jadi sandera elit politik di Indonesia.
Piala Dunia U-20 yang hendak dilangsungkan di Tanah Air rencananya digelar pada akhir Mei 2023 mendatang. Namun di akhir Maret 2023, FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia.
Pencabutan status tuan rumah adalah imbas dari kegaduhan di dalam negeri. Tidak sedikit kepala daerah dan elit politik yang menolak timnas Israel bermain di Indonesia.
PSSI mencoba memberikan pemahaman kepada FIFA atas situasi yang terjadi. Ketua Umum PSSI Erick Thohir sampai harus terbang ke Swiss untuk melakukan lobi.
Pada akhirnya, lobi yang dilakukan Erick hanya berhasil sebagian. FIFA tetap mencabut status tuan rumah, tetapi hanya memberikan sanksi ringan kepada Indonesia.
Optimal tetapi Tidak Maksimal
Komentator senior sepak bola Indonesia, Yusuf Kurniawan berpendapat bahwa usaha yang dilakukan PSSI sudah optimal. Hanya saja sulit jadi maksimal karena situasi di dalam negeri.
“Upaya Erick Thohir) sudah optimal, tetapi sayang upaya Erick tidak maksimal karena tersandera oleh sikap politis para elite politik kita yang menentang kehadiran tim sepakbola israel,” kata pria yang akrab dengan panggilan Yuke.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali, I Wayan Koster diketahui cukup vokal menentang kedatangan timnas Israel ke Indonesia.
Tetap Beri Dukungan
Oleh sebab itu, Yuke masih memberikan dukungannya kepada Erick. Ia melihat Erick sebagai sosok yang bisa membawa harapan baru bagi sepak bola Indonesia.
“Jadi istilahnya, siapa saja ketumnya yang penting orang baru. Setidaknya [orang baru] bisa memberikan harapan baru untuk lebih baik,” ucap dia.
“Daripada harus mempertahankan orang lama yang terbukti memberikan harapan palsu,” tambahnya.
Dapat Dukungan
Pandangan Yuke ini sejalan dengan hasil survey Lembaga Survey Indonesia (LSI). 80,6 persen masyarakat sudah puas dengan kinerja Erick Thohir memperjuangkan Piala Dunia U-20 2023.
Sementara 12,6 persen lainnya merasa tidak puas. Ketidakpuasan itu terjadi akibat kegagalan lobi PSSI dengan FIFA untuk mendapat hasil yang lebih baik.