info main bola – Juara bertahan Premier League Liverpool berhasil menaklukkan West Ham dengan skor 1-3 di London Stadium, Minggu (31/01/2021) malam WIB.
Liverpool bertamu ke markas West Ham di pekan ke-21 Premier League 2020-21. Pasukan asuhan Jurgen Klopp itu tampil tanpa kekuatan terbaiknya.
Mereka tak diperkuat Joel Matip, Fabinho, dan Sadio Mane. Semuanya cedera. Sementara Roberto Firmino dicadangkan Klopp.
Di babak pertama pertandingan berlangsung datar. Tak ada gol yang tercipta selama 45 menit pertama.
Namun situasi berubah di babak kedua. Liverpool pun bisa menggelontor gawang West Ham tiga gol sekaligus. Mohamed Salah mencetak brace sementara sisanya dihasilkan Georginio Wijnaldum.
West Ham bisa membalas satu gol via Craig Dawson. Mereka akhirnya kalah 1-3 dari Liverpool.
Pergantian Taktik Liverpool
Liverpool biasanya mengusung formasi pakem 4-3-3. Formasi itu kadang bisa berubah di tengah jalan, meski cukup jarang terjadi.
Namun di laga ini, Liverpool memakai taktik yang berbeda sejak awal. Jurgen Klopp cuma mengandalkan dua penyerang dan memakai formasi 4-3-1-2.
Skema ini sukses meredam permainan West Ham. Di sisi lain para pemain Liverpool tetap bisa mengeluarkan performa terbaiknya, di semua lini.
Selain itu Liverpool juga tak lagi terlihat banyak mengirim umpan silang seperti sebelum-sebelumnya. Taktik tersebut sebelumnya memang banyak dikritik oleh fans The Reds.
Selain itu, Liverpool juga mulai kembali memperlihatkan serangan balik mereka yang mematikan.
Mentalitas Juara Liverpool
Duel melawan West Ham ini jelas bukan laga yang mudah. Sebab The Hammers adalah tim yang tangguh.
Sebelum lawan Liverpool, West Ham dalam tren positif. Mereka tak pernah kalah dari enam laga terakhirnya di liga. Mereka bahkan meraih empat kemenangan.
Bahkan dalam 10 laga kandang terakhirnya mereka cuma kalah dua kali saja. Tim sekelas Manchester City saja cuma bisa main imbang di London Stadium.
Di sisi lain Liverpool tampil compang-camping. Tak ada Joel Matip, Fabinho, Sadio Mane, dan Roberto Firmino dicadangkan. Pos bek tengah pun harus dihuni Jordan Henderson dan bek muda Nat Phillips.
Namun Liverpool tetap mampu tampil oke, khususnya di babak kedua. The Reds sanggup menampilkan performa yang menunjukkan mengapa mereka bisa meraih empat gelar juara dalam beberapa tahun terakhir.
Kombinasi Bek Tengah Liverpool
Liverpool musim ini kehilangan Virgil van Dijk dan Joe Gomez sebelum pergantian tahun. Setelah itu Joel Matip sering keluar masuk skuat karena cedera.
Fabinho pun dijadikan bek tengah dadakan. Namun pria asal Brasil itu sekarang mengalami cedera. Jurgen Klopp juga sempat beberapa kali mengandalkan Jordan Henderson di belakang.
Klopp kadang juga terpaksa memakai tenaga bek muda yakni Rhys Williams dan Nat Phillips. Komposisi duet bek tengah Liverpool pun kerap berganti di sepanjang musim 2020-21 ini.
Dan di laga lawan West Ham, Liverpool menurunkan Jordan Henderson yang berduet dengan Phillips. Ini adalah ke-12 kali Jurgen Klopp memainkan kombinasi bek tengah yang berbeda di skuat The Reds.
Dari semua kombinasi yang telah dimainkan, Fabinho dan Joel Matip merupakan duet yang paling sering diandalkan Klopp. Keduanya telah tampil diduetkan sebanyak enam kali.
West Ham Belum Waktunya Bersaing di Empat Besar
West Ham tampil cukup apik pada musim 2020-21 ini. Tim asuhan David Moyes itu berhasil meraih-hasil positif.
Sebelum lawan Liverpool, mereka mengemas 10 kemenangan dari 20 laga. The Hammers pun memetik 35 poin. Posisi mereka di liga bahkan lebih baik dari Arsenal dan Chelsea.
West Ham kemudian disebut bakal bisa bersaing memperebutkan satu tempat di zona empat besar. Namun sepertinya mereka tak akan bisa memenuhi ekspektasi tersebut.
Kekalahan dari Liverpool ini menegaskan West Ham belum siap bersaing dengan tim-tim besar. Sebab rekor pertemuan The Hammers terbilang buruk lawan tim-tim besar di EPL.
Mereka sebelumnya dikalahkan Chelsea 3-0, 3-1 saat lawan Manchester United, dan 2-1 dari Arsenal. Mereka hanya bisa menahan imbang Manchester City 1-1 dan Tottenham 3-3.
Liverpool juga mengalahkan West Ham dengan skor 2-1 di laga pertama di Anfield pada Oktober kemarin. Ini jelas merupakan pertanda Michail Antonio dkk belum siap bersaing dengan tim-tim besar lainnya untuk meraih tiket empat besar di liga.
Perihal Nat Phillips
Liverpool memainkan Nat Phillips di laga ini. Hal ini terpaksa dilakukan karena Liverpool tak punya bek tengah senior yang tersisa. Semuanya cedera.
Demikian juga dengan bek dadakan mereka, Fabinho. Jurgen Klopp memainkannya bareng Jordan Henderson.
Fans Liverpool jelas ketar-ketir. Sebab ia harus mengawal pergerakan striker West Ham yang sedang on fire yakni Michail Antonio.
Namun performa Phillips bisa dikatakan apik. Ia sukses membuat Antonio tak banyak berkutik di laga tersebut.
Namun demikian, ada satu pertanyaan penting; layakkah ia jadi solusi atas krisis bek tengah Liverpool? Sayangnya jawabannya sepertinya adalah tidak.
Ia masih lebih cocok untuk dijadikan pelapis. Jika tidak maka Liverpool tak akan sibuk mencari bek tengah baru.
Salah Calon Kuat Top Skor Liga
Di laga ini, Mohamed Salah memikul beban berat. Sebab ia tak didampingi Sadio Mane dan Roberto Firmino.
Ia bahkan harus menjadi ‘tutor’ bagi Divock Origi. Namun pemain asal Mesir itu mampu menjawab tantangan itu dengan sangat baik.
Ia sanggup mengemas dua gol. Gol pertamanya dengan gaya khasnya sementara gol kedua melalui skema serangan balik dengan sentuhan yang ciamik. Salah menunjukkan kelasnya di dua gol itu.
Nah, tambahan dua gol itu sendiri membuat Salah kini makin nyaman di puncak daftar top skor Premier League. Ia kini sudah mengemas 15 gol.
Dan sepertinya ia bakal melenggang menjadi top skor liga lagi pada musim ini. Dengan catatan ia tak cedera di sisa musim ini.
Sebab rival-rivalnya sekarang ini mengalami cedera. Harry Kane baru saja mengalami cedera engkel. Ia pesaing terdekatnya dengan 12 gol. Top skor musim lalu yakni Jamie Vardy, baru mengemas 11 gol. Namun ia sekarang sedang cedera juga. Kans Salah meraih Golden Boot saat ini terbuka lebar.
Persaingan Meraih Gelar Juara Makin Seru
Musim lalu, persaingan gelar juara Premier League terasa menakjubkan. Namun itu berlaku bagi Liverpool saja.
Sebab mereka mampu tampil perkasa dan sanggup menjadi juara pada pekan ke-31. Belum ada tim lain yang sanggup mengunci gelar juara secepat itu.
Namun musim ini performa Liverpool tak stabil. Demikian juga dengan tim-tim rivalnya yang lain seperti Manchester City dan Manchester United. Plus tim macam Leicester City dan Tottenham.
Hal ini membuat persaingan menjadi makin seru. Sejauh ini tim-tim tersebut telah silih berganti menguasai puncak klasemen.
Sekarang ini, Manchester City ada di pucuk dengan 44 poin. Manchester United ada di posisi kedua dengan selisih tiga angka dan Liverpol di posisi tiga dengan selisih empat angka. Leicester ada di posisi empat dan terpisah lima angka.
Manchester City memang masih main 20 kali. Namun masih ada kans mereka bisa terpeleset di sisa kompetisi yang masih cukup panjang ini. Dan patut diingat, pada 7 Februari nanti mereka akan berduel melawan Liverpool di Anfield.