Info main bola – Legenda Liverpool, Jamie Carragher, tidak habis pikir dengan Jurgen Klopp. Ia meyakini kalau kekalahan memalukan atas Aston Villa di pentas Premier League, Senin (5/10/2020) dinihari tadi disebabkan oleh sang pelatih.
Tidak tanggung-tanggung, Liverpool tumbang dengan skor yang memalukan 2-7 sewaktu bertandang ke markas Aston Villa. Tiga gol the Claret bahkan dicetak oleh mantan pemain divisi Championship, Ollie Watkins.
Meski mengontrol permainan dengan catatan penguasaan bola 70 persen, Liverpool hanya bisa mencetak dua gol lewat Mohamed Salah. Malah, mereka bisa saja tertinggal lebih jauh jika Aston Villa benar-benar pandai memanfaatkan peluang.
Learn more
Beberapa orang sepakat kalau kekalahan kali ini adalah buah dari kesalahan strategi yang diterapkan oleh Klopp. Termasuk Carragher, yang semasa aktif bermain dulu hanya membela Liverpool saja.
Jamie Carragher Nyaris Tertawa
Carragher menyoroti keputusan Klopp yang mengusung garis pertahanan tinggi untuk memberikan jebakan offside kepada barisan penyerang Aston Villa. Strategi yang diharapkan bisa memuluskan kemenangan justru jadi senjata makan tuan.
“Saya hampir tertawa di akhir pertandingan, saya tak percaya dengan apa yang saya saksikan. Anda tidak bisa mengaitkan diri dengan tim Liverpool yang ini,” buka Carragher seperti yang dikutip dari Metro.
“Ini adalah hasil dan performa yang mengejutkan, sudah pasti yang terburuk selama di bawah asuhan Jurgen Klopp, tidak perlu diragukan lagi.”
“Bagi saya, meski Liverpool punya rekor pertahanan yang bagus, saya tidak menyukai [strateginya]. Saya tidak sepakat dengan itu, cara mereka mencoba menjebak orang dengan perangkap offside,” lanjutnya.
Tidak Suka dengan Strategi Klopp
Carragher sendiri merupakan bek ternama sewaktu masih aktif memperkuat Liverpool sebagai pemain. Ia mengakui bahwa dirinya tidak suka dengan strategi jebakan offside terlepas dari siapapun pelatihnya.
“Saya tidak menyukai itu sebagai seorang bek, saya juga pernah berada di dalam posisi seperti itu. Tim ini bermain lebih tinggi di lapangan dan hampir mengorbankan satu kesempatan dengan lawan lolos menuju ke gawang.”
“Namun mereka mencoba mencari keuntungan dengan merebut bola, mereka bermain dan menekan sangat tinggi, namun saat seseorang mengalahkan anda kala menekan di tengah, anda harus bersiap untuk segera mundur,” tutup Carragher.
Klopp hanya punya waktu satu pekan untuk membenahi celah dalam strateginya ini. Sebab pada hari Sabtu (17/10/2020) mendatang, mereka bakalan bertandang ke markas Everton guna menjalani laga pekan ke-5 Premier League.
(Metro)