info main bola – Kisruh yang terjadi di antara Barcelona dengan pemainnya, Arthur Melo, telah menarik perhatian banyak orang. Tidak terkecuali sang mantan pemain, Miguel Angel Nadal.
Kasus ini bermula saat Arthur ingin dipinang oleh Juventus, yang sudah siap memberikan sejumlah uang plus Miralem Pjanic kepada Barcelona. Namun gelandang berkebangsaan Brasil tersebut terus menolak.
Namun pada akhirnya, Arthur melunak. Per bulan Juni lalu, ia resmi menjadi pemain Juventus namun baru akan bergabung pasca Liga Champions rampung. Sejak itu, sikap Barcelona terhadap dirinya jadi berubah.
Setelah lockdown, Arthur hanya dimainkan sebanyak lima kali saja oleh sang pelatih, Quique Setien. Tiga di antaranya sebagai pengganti. Hal ini membuatnya resah dan berniat untuk mengakhiri karirnya di Barcelona secepat mungkin.
Bisa Diselesaikan dengan Baik-baik
Arthur melakukan aksi mogok dengan absen dalam rangkaian tes Covid-19 serta sesi latihan awal pekan ini. Barcelona pun langsung bertindak dan sedang menyiapkan sanksi besar bagi mantan penggawa Gremio tersebut.
Situasi ini mengundang perhatian dari banyak orang dan Nadal adalah salah satunya. Pemain yang pernah membela Barcelona di era 90-an itu merasa bahwa kedua belah pihak tidak akan mendapatkan keuntungan dari situasi ini.
“Selalu lebih baik untuk menyelesaikan sesuatu dengan cara yang lebih ramah, berbicara untuk memahami orang lain. Ini adalah situasi yang tidak menguntungkan buat klub ataupun pemain,” tutur Nadal kepada Radio Marca.
Bisa Sukses di Liga Champions
Jelas, kisruh semacam ini bisa mengganggu konsentrasi dan persiapan tim untuk melakoni laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Napoli. Jika sampai kalah, maka Blaugrana bisa tersingkir lebih dulu dari ajang tersebut.
Nadal sendiri yakin dengan peluang mantan timnya tersebut untuk sukses di Liga Champions. “Liga Champions selalu sulit tapi Barcelona punya hasil positif melawan Napoli. Andaikan mereka berada di level yang tinggi, mereka adalah kandidat [juara] Liga Champions,” lanjutnya.
Nadal juga merasa sedih melihat Barcelona gagal menjadi juara La Liga musim ini. Namun pada akhirnya, ia tidak bisa berbuat apapun selain memberikan apresieasi kepada sang juara, meskipun mereka adalah rival bebuyutan Barcelona.
“Kami mendapati akhir yang menyedihkan di liga. Anda harus selalu memberi selamat pada sang juara. Barcelona sempat memilikinya, namun pelan tapi pasti mereka memburuk,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Real Madrid menjadi juara La Liga setelah berhasil melewati 11 laga tanpa kekalahan pasca lockdown. Di sisi lain, Barcelona mendapatkan empat hasil yang buruk dengan rincian tiga kali bermain imbang dan sekali kalah.