Info main bola Jurnalis sepak bola Denmark Martin Mikkelsen percaya bahwa gelandang serang Inter Milan Christian Eriksen sudah kehilangan kepercayaan dirinya. Ia juga yakin kalau Inter tidak mungkin membangun tim di sekitarnya.
Inter mendapatkan Eriksen pada bursa transfer Janauri kemarin. Sang pemain ditebus dengan biaya sekitar 20 juta euro dari klub Premier League Tottenham Hotspur.
Kedatangan Eriksen diharapkan bisa mendongrak permainan Inter di bawah asuhan Antonio Conte. Namun, mantan pemain Ajax itu gagal memenuhi harapan sejak kedatangannya di Italia.
Gelandang tim nasional Denmark itu sering keluar-masuk tim sejak bergabung dengan Nerazzurri dengan kontrak empat setengah tahun. Ia telah mencetak tiga gol dan tiga assist dalam 21 penampilan di semua kompetisi hingga saat ini.
Belum Sukses di Inter
Mikkelsen memberikan penilaian mengenai petualangan Eriksen di Inter sejauh ini. Menurutnya, Eriksen belum bisa sukses sejauh ini.
“Eriksen belum sukses di Inter. Dalam pertandingan pertama setelah lockdown melawan Sampdoria, Eriksen dalam suasana hati yang baik dan dinobatkan sebagai yang terbaik di lapangan setelah Antonio Conte mengubah susunan pemainnya sehingga Eriksen dapat bermain sebagai playmaker,” kata Mikkelsen kepada TV2 Denmark.
“Setelah pertandingan itu, Eriksen hampir lenyap dan sepertinya dia sudah kehilangan kepercayaan diri dan keinginan. Dia memiliki peluang tetapi dia tidak biasanya di bawah standar, juga dari sudut pandang memamerkan keahliannya.”
Ragu dengan Eriksen
Conte sampai sejauh ini masih berusaha menemukan formula yang pas untuk mengeluarkan kemampuan terbaik Eriksen. Namun, Mikkelsen tidak yakin kalau Inter akan membangun tim di sekitarnya.
“Conte mengubah line up bisa dilihat sebagai kesediaan untuk menurunkan Eriksen sebagai gelandang serang. Jika saya tidak salah, sepertinya Conte sangat ragu dengan Eriksen saat ini, setelah apa yang telah dilihatnya,” lanjutnya.
“Kesan langsungnya adalah bahwa dia berusaha mencari cara lain. Saya tidak berpikir Eriksen adalah pemain dimana Inter membangun tim di sekitarnya untuk musim baru.
“Itu tidak berfungsi seperti yang dia harapkan, jadi saya pikir dia melihat ke arah lain dan saya tidak berpikir dia merasa betah di sini. Inter mengatakan yang sebenarnya. Inter adalah klub yang sangat besar dan Conte adalah pelatih yang banyak menuntut sehingga dia tidak memiliki banyak kesabaran.
“Dia ingin hasil instan. Jadi saya bisa membayangkan Eriksen mengatakan bahwa dia kurang percaya diri dari manajernya