Info main bola – Saat masih aktif bermain, Ole Gunnar Solskjaer kerap mendapatkan saran dari Sir Alex Ferguson yang menjadi pelatihnya pada saat itu. Dan ia tidak memungkiri bahwa sosok asal Skotlandia itu sempat membuatnya kesal.
Ferguson menukangi Manchester United selama 27 tahun. Tepatnya dimulai pada tahun 1986 hingga dirinya memilih pensiun dari dunia kepelatihan tujuh musim yang lalu.
Solskjaer cukup beruntung karena memiliki pengalaman bermain di bawah asuhan pelatih legendaris itu selama 11 tahun. Tidak jarang jasa Solskjaer digunakan oleh Sir Alex, baik sebagai starter maupun super-sub.
Aksi Solskjaer pada final Liga Champions pada tahun 1999 adalah satu momen yang tak bisa dilupakan oleh fans MU dari lintas generasi. Pria asal Norwegia itu menjadi penentu kemenangan MU dengan golnya di masa injury time.
Sempat Kesal Terhadap Sir Alex
Solskjaer berhasil mencapai masa kejayaannya saat dilatih oleh Ferguson. Namun, tidak jarang dirinya merasa kesal terhadap saran-saran yang diberikan pelatihnya itu.
Ia membuat pengakuan saat menghadiri High Performance Podcast beberapa waktu lalu. Kekesalan Solskjaer timbul karena adanya perbedaan filosofi saat berada di depan gawang lawan.
“Beberapa kali Sir Alex, dan itu seringkali membuat saya terganggu di sesi latihan, akan berteriak, ‘tembak sasaran, buat kiper melakukan kesalahan’ saat saya gagal menemui sasaran,” ungkap Solskjaer.
“Namun begitu bola meninggalkan kaki saya, saya tahu bahwa itu adalah penyelesaian akhir yang baik atau buruk. Jadi secara diam-diam di dalam hati saya berkata [kepada Ferguson], ‘diamlah. Saya tahu apa yang saya lakukan, dan bola akan masuk pada Sabtu nanti’,” lanjutnya
Kepercayaan Diri dan Rendah Hati
Untuk menjadi pemain yang hebat, lanjut Solskjaer, rasa kepercayaan terhadap diri sendiri diperlukan. Namun niat untuk belajar dari rekan setim tetap harus dipertahankan.
“Saya pikir saya orangnya cukup percaya diri, dan yakin terhadap diri sendiri. Saya tahu bahwa saya memiliki faktor X dalam mencetak gol, dan itu adalah keahlian khusus saya,” tambahnya.
“Namun saya cukup rendah diri untuk belajar dari Andy Cole, Eric Cantona, Ryan Giggs, David Beckham. Semuanya punya atribut serta kualitas yang berbeda, dan itulah rahasia untuk menjadi percaya diri sepanjang waktu, namun juga rendah hati untuk bekerja keras, dan itu ditanamkan dalam diri kami sejak dini dari Sir Alex,” pungkasnya.
Pada akhirnya, Solskjaer menjadi striker yang dibutuhkan oleh Manchester United. Solskjaer menyumbangkan 126 gol dari 366 penampilan di semua kompetisi hingga gantung sepatu pada tahun 2007 lalu.
(Metro)