Info main bola – Chelsea dibuat tak berdaya saat melawat ke Bramall Lane, markas Sheffield United, Sabtu (11/7/2020) akhir pekan kemarin. Tak tanggung-tanggung, The Blues dibantai tiga gol tanpa balas oleh tim promosi itu.
Meskipun memiliki awal permainan yang menjanjikan, namun The Blues terlihat tanpa pola dan cenderung minim kreativitas dalam upaya menembus pertahanan rapat Sheffield United. Namun pertahanan adalah masalah terbesar tim asuhan Frank Lampard dan setidaknya itu yang tercermin di gol pertama dan kedua.
Tiga gol kemenangan Sheffield pada laga ini sendiri dicetak oleh David McGoldrick (2 gol) dan satu gol lain dicetak Oliver McBurnnie.
Pelatih Frank Lampard sendiri mengakui timnya tampil ceroboh dan buruk, terutama bagaimana cara timnya kebobolan di laga tersebut. “Itu adalah gol yang mengecewakan, kesalahan yang mengarah pada gol, kesalahan individu,” kata Frank Lampard di situs resmi klub.
“Jika Anda melakukannya, Anda akan kalah ketika melawan tim yang bagus. Saya harus berhati-hati untuk tidak terlalu menganalisis yang satu ini karena yang harus dilakukan adalah menganalisis semua musim, dan mengulas berbagai hal,” sambung Frank Lampard.
Secara keseluruhan memang pemain Chelsea tampil begitu buruk pada pertandingan ini. Dan berikut adalah 6 pemain Chelsea dengan performa terburuk saat dipermalukan Sheffield United akhir pekan kemarin.
Andreas Christensen
Performa yang buruk dari bek Denmark tersebut. Menjadi starter pada laga ini, Christensen menunjukkan permainan yang sama sekali jauh dari harapan.
Kelemahan Christensen dalam duel-duel udara benar-benar terekspos pada laga ini. Sheffield United tahu betul kelemahan itu, dan itu terlihat dari proses gol kedua tuan rumah.
Selain itu, kolaborasinya di lini belakang bersama Kurt Zouma juga tak berjalan baik. Diharapkan saling menutupi kelemahan, kedua bek tengah justru tak bisa menjadi pelindung yang baik bagi Kepa Arrizabalega
Kurt Zouma
Pemainan buruk Zouma sejak dari awal permainan. Setelah performa yang lumayan di dua pertandingan sebelumnya, Zouma menunjukkan bahwa bek-bek Chelsea selalu tidak bisa mempertahankan performa mereka, dan Zouma juga tidak bisa selalu dipercaya. Info main bola
Kurangnya komunikasi menjadi penyebab gol kedua Sheffield. Sementara di gol pertama, Zouma tak bereaksi cukup cepat untuk menghentikan McGoldrick mencetak gol pertamanya di Premier League.
Antonio Rudiger
Masuk menggantikan Andreas Christensen di babak kedua, kehadiran Rudiger diharapkan memperbaiki kinerja lini belakang Chelsea. Namun harapan tinggal harapan, dan ketidakhadirannya mungkin akan lebih menjadi keuntungan bagi Chelsea.
Sapuan tak sempurna yang ia lakukan untuk gol ketiga Sheffield sangat memalukan. Namun secara keseluruhan, pergerakan dan juga penempatan posisi bek Jerman tersebut sangat buruk.
Mason Mount
Selain pemain di lini belakang yang buruk, satu pemain lain yang juga tampil begitu mengecewakan adalah Mason Mount.
Gelandang asal Inggris tersebut kehilangan bola di pertahanan sendiri, tepat di depan kotak penalti yang menjadi penyebab gol pertama Sheffield. Gol itu benar-benar mengubah jalannya permainan dan Mount tak bisa memberikan dampak apapun dalam upaya bangkit itu.
Bermain hanya 45 menit pertama, Mount menunjukkan bahwa permainannya belum benar-benar matang dan akhirnya diganti Marcos Alonso.
Jorginho
Kesempatan bagi Jorginho menunjukkan nilainya dalam tim gagal total di laga ini. Di babak pertama, Jorginho gagal menjadi pusat permainan The Blues karena pemain Sheffield benar-benar terus menempel dan menekannya. Dan sialnya, sang gelandang tak benar-benar bisa lepas dari hal itu.
Banyak pertanyaan mengapa Lampard tak menariknya keluar setelah jeda usai babak pertama yang buruk. Namun di babak kedua Jorginho harusnya memiliki penguasaan bola yang lebih baik seiring keputusan Lampard mengubah formasi menjadi 3-4-3. Sayang, Jorginho tak bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam membuka celah pertahanan lewat umpan-umpannya.
Tammy Abraham
Secara mengejutkan Lampard menunjuk Tammy Abraham ketimbang Olivier Giroud pada laga ini.
Diharapkan bisa menjadi papan pantul bagi lini kedua, Tammy tak menunjukkan harapan itu bisa terpenuhi. Kontrol bola yang buruk, penempatan posisi yang tak tepat, dan tak memiliki keseimbangan yang diharapkan adalah gambaran umum dari performanya di laga ini.
Sepanjang permainan, penyerang timnas Inggris tersebut hanya melakukan 24 sentuhan pada bola.
Apakah performanya yang buruk ini ada kaitannya dengan pembicaraan kontrak dengan Chelsea yang sampai saat ini macet dan tak jelas?