info main bola Sepakbola Vietnam Juga Terpukul dengan Meninggalnya Alfred Riedl

info main bola
info main bola

info main bola – Kepergian Alfred Riedl bukan cuma menjadi duka untuk sepakbola Indonesia. Sepakbola Vietnam juga merasakan hal yang sama.

Sepakbola di Vietnam saat ini memang sedang meroket di bawah arahan Park Hang-seo. Namun, jauh sebelum itu ada sosok Riedl yang percikan gairah ke sepakbola Vietnam.

Takdir pertemuan Riedl dengan sepakbola Vietnam dimulai pada 1998, sebagai pelatih tim nasional. Pada 2001, Riedl menjadi pelatih asing pertama dalam sejarah Liga Vietnam, yang memimpin Khanh Hoa selama empat bulan

Pada 2002, pria asal Austria itu kembali memimpin Timnas Vietnam, lalu tak lama kemudian pindah ke Kuwait. Pada tahun 2005, Federasi Sepak Bola Vietnam kembali memilih Riedl sebagai pelatih timnas Vietnam.

Dalam tiga periode yang disebutkan di atas, Riedl membantu Vietnam meraih medali perak Piala Tiger (kini AFF) 1998, medali perak SEA Games 1999, 2003, 2005, dan masuk perempatfinal Piala Asia 2007.

Menang tak ada gelar juara yang diberikan Riedl ke Vietnam. Namun, dia benar-benar sudah mengambil hati publik sepakbola Vietnam sampai ada yang rela memberikan donor ginjal.

“Selama hari-hari awalnya di Vietnam, kami semua adalah pemula. Itulah mengapa sebagian besar dari apa yang kami miliki hari ini adalah milik Riedl,” kata mantan anak asuh Riedl, Nguyen Van Sy, yang kini melatih Nam Dinh.

“Dia mendapatkan banyak rasa cinta di sini. Dia adalah orang yang antusias dan profesional. Sayangnya, dia tidak beruntung sehingga dia hanya berada di urutan kedua,” sambungnya yang dikutip dari VN Express.

Le Cong Vinh selaku mantan kapten Timnas Vietnam dan pernah merasakan sentuhan Riedl, mengaku kaget dengan kabar duka itu. Dia merasa semua karier sepakbola yang sudah dilalui adalah hasil polesan Riedl.

“Saya sangat terkejut. Saya tidak berpikir dia meninggal begitu cepat. Saya baru-baru ini melihatnya memberikan wawancara. Saya telah bersamanya selama sekitar empat tahun di tim Vietnam, memiliki banyak kenangan bahagia dan sedih,” kata Cong Vinh.

“Itu adalah pelatih yang saya hormati atas keahlian dan kepribadiannya, mungkin pemain lain juga bakal mengatakan yang sama. Apa yang telah dia lakukan untuk sepakbola Vietnam dan juga untuk diri saya sendiri akan hidup selamanya,” tegas pria 34 tahun itu.

Situs federasi Vietnam juga membuat sebuah penghormatan untuk Riedl. Di sana ditulis bahwa federasi berduka untuk keluarga yang ditinggalkan.

Di Indonesia, para pelaku sepakbola dan mantan pemain besutan Riedl juga sudah mengutarakan dukanya. Ada Yanto Basna yang mendapat kesempatan karier di Timnas Indonesia oleh Riedl dan ada pula rasa kesedihan yang diungkapkan Bambang Pamungkas.

info main bola