Info main bola – Sepakbola Spanyol menderita kerugian finansial selama pandemi virus Corona. Klub-klub LaLiga kehilangan ratusan juta euro akibat dampak ekonomi COVID-19.
Sudah hampir satu tahun pandemi virus Corona mewabah secara global. Pandemi juga berdampak kepada industri sepakbola yang sempat terhenti akibat COVID-19, hingga pemberlakuan pertandingan tertutup.
Ketiadaan fans di stadion berdampak pada tidak adanya pemasukan klub dari penjualan tiket dan merchandise. Klub-klub juga kehilangan cuannya dari sponsor dan iklan, hingga harus memotong gaji pemain guna menekan pengeluaran.
Spanyol menjadi salah satu negara yang industri sepakbolanya terdampak pandemi COVID-19. Sebuah studi LaLiga yang dibuat perusahaan PricewaterhouseCoopers baru-baru ini merilis data kerugian yang dialami klub-klub di dua divisi teratas Liga Spanyol.
Dalam data tersebut, diketahui klub-klub LaLiga dan Segunda kehilangan pemasukan sebesar 825 juta euro (Rp 14,3 triliun) hingga satu miliar euro (Rp 17,3 triliun). Dalam dua musim, total kerugian yang diderita bahkan menyentuh angka dua miliar euro (Rp 34,6 triliun).
Krisis ekonomi selama COVID-19 juga memaksa klub untuk membatasi aktivitas transfer di bursa pemain. Akibatnya, terjadi penurunan transaksi jual-beli yang dilakukan klub-klub Liga Spanyol.
Pada bursa musim panas tahun 2020, klub-klub Spanyol menghabiskan dana hingga 423 juta euro (Rp 7,3 triliun) untuk transfer pemain. Jumlah tersebut menurun drastis dari kegiatan transfer di tahun sebelumnya yang mencapai 1,27 miliar euro (Rp 21,9 triliun).