info main bola – Juventus seharusnya merayakan gelar juara Serie A 2019/20 jika bisa mengalahkan Udinese, Jumat (24/7/2020) dini hari WIB. Sialnya, justru Juve yang menelan kekalahan memalukan (1-2).
Juve unggul lebih dahulu lewat gol Matthijs de Ligt di menit ke-42, tapi gol ini bukan berarti Juve tampil lebih baik. Babak pertama justru berjalan seimbang, Udinese pun beberapa kali mengancam.
Di babak kedua, Udinese bangkit melawan dan bisa mencetak gol balasan dengan cepat. Juve langsung berusaha mendominasi lagi, tapi mereka hanya bisa melepas tembakan jarak jauh.
Lalu, ketika pertandingan tampak akan berakhir imbang, Juve justru kebobolan di menit tambahan. Serangan balik Udinese dengan cepat, dituntaskan Fontana dengan baik
Hasil ini berarti Juve harus menunggu sampai pertandingan berikutnya untuk mengamankan gelar Serie A. Memang kondisi tidak terlalu mengkhawatirkan, Atalanta tertinggal 6 poin di peringkat kedua.
Hanya soal waktu
Kekalahan ini dinilai tidak akan mengubah banyak hal. Juve masih memimpin, hanya masalah waktu. Mereka memimpin dengan 80 poin dari 35 pertandingan, unggul 6 poin dari Atalanta (74).
Si Nyonya Tua punya kesempatan mengamankan trofi saat menjamu Sampdoria, Senin (27/7/2020) dini hari WIB mendatang. Jika menang, Juve bakal melanjutkan dominasi mereka di Serie A sejak bertahun-tahun silam.
Tercatat, pada 23 Juli 2020 kemarin, Juve merayakan dominasi di Serie A selama 3000 hari. Juve merajai Italia dalam delapan tahun terakhir, dan bakal segera mencapai tahun kesembilan.
Ronaldo di mana?
Selain soal perayaan gelar yang tertunda, kekalahan ini pun menyisakan satu pertanyaan besar: Di mana Cristiano Ronaldo?
Sebagai megabintang, pada momen seperti inilah Ronaldo diharapkan bisa jadi pembeda. Sayangnya dia gagal berbuat banyak, gol Juve justru datang dari seorang bek tengah.
Memang kesulitan Ronaldo tidak bisa disalahkan pada dirinya sendiri. Ada masalah pada taktik Maurizio Sarri, yang dinilai tidak bisa memaksimalkan potensi kapten Portugal ini.
Bagaimanapun, Ronaldo jelas perlu memperbaiki performanya, khususnya ketika Juve memulai kembali perjuangan di Liga Champions nanti.