Info main bola Saat Diego Maradona Dibutakan Dunia

 

Mendiang Diego Maradona adalah salah satu legenda sepakbola terbaik di dunia

Info main bola – Mendiang Diego Maradona adalah salah satu legenda sepakbola terbaik di dunia. Tapi Maradona juga manusia, kadang dibutakan dunia.
Diego Armando Maradona menghembuskan nafas terakhir di usia 60 tahun. Dirinya tutup usia pada Rabu (25/11/2020) malam WIB kemarin karena mengalami henti jantung (cardiac arrest).

Diego Maradona berkarier dari tahun 1977 sampai tahun 1997. Aksi-aksinya di lapangan begitu gemilang, membuatnya menjadi bintang.

Di level klub, Maradona pernah membawa Napoli dua kali meraih titel Scudetto, sekali juara Coppa Italia, dan sekali juara Piala UEFA. Titel Juara Laliga dan Copa Del Rey juga pernah dicicipinya kala berseragam Barcelona.

Gelar paling prestisius, sudah tentu Piala Dunia tahun 1986 yang merupakan capaian tertinggi buat negaranya, Argentina. Yang sampai saat ini, belum lagi Argentina rasakan

Dilansir dari media Spanyol Marca, seiring kesuksesan di lapangan, maka ketenaran pun datang ke Diego Maradona. Dirinya menjadi terkenal, sudah pasti juga banyak uang.

Dunia lalu ‘membutakannya’…

Diego Maradona terjerembab ke dunia hitam. Maradona mulai mengkonsumsi obat-obatan terlarang seperti kokain!

Maradona disinyalir menggunakan kokain sejak awal tahun 1990. Kala itu, dirinya masih aktif merumput.

Alhasil, Maradona sempat dilarang bermain karena kedapatan mengkonsumsi obat-obatan terlarang yang diketahui lewat tes doping.

Di tahun 1991 kala masih bermain untuk Napoli, Maradona pernah dijatuhi larangan bermain sepakbola selama 15 bulan akibat kedapatan positif kokain.

Di tahun 1994, Maradona kembali positif obat-obatan terlarang setelah dites untuk persiapan Piala Dunia. Maradona pun tobat.

“Ketika saya menggunakan kokain, saya tidak punya apa-apa. Saya seperti zombie,” kata Maradona.

Salah satu kisah menarik dari pertarungan Diego Maradona dengan kecanduannya adalah bagaimana dia dan Fidel Castro menjadi dekat selama masa rehabilitasinya di Kuba. Mantan pemain Barcelona itu mengungsi ke Kuba untuk membersihkan diri dan mengubah dirinya dalam beberapa kesempatan.

“Saya akan berterima kasih padanya untuk seluruh hidup saya,” jelas Maradona.

“Fidel memberi tahu saya banyak hal tentang narkoba, pemulihan dan apa yang saya bisa dan tidak bisa lakukan,” lanjutnya.

Fidel Castro sendiri merupakan pejuang revolusi dan politikus Kuba. Castro menjabat sebagai Perdana Menteri Kuba dari 1959 hingga 1976 dan sebagai Presiden Kuba sejak 1976 hingga 2008.

Diego Maradona pernah merasakan, rasanya dari menjadi seorang bintang jadi seorang pesakitan.

“Ketenaran telah menghadiahkan kepada saya banyak hal,” kata Maradona.

“Saya mendapat wanita kulit putih dan kesenangan terlarang lainnya, itu terus membuatku kecanduan,” lanjut D10S, begitu julukannya.

Ketenarannya di masa muda, membuat Diego Maradona di usia senja sering bolak-balik masuk rumah sakit.

Dimulai pada tahun 2015 kemarin, Diego Maradona dilaporkan menjalani operasi bypass lambung karena ia menderita berat badan berlebih. Malah, juga pernah mengalami pendarahan lambung.

Terparah di awal tahun 2020 ini, Maradona mengalami pembekuan darah di otak. Hingga akhirnya, Maradona wafat karena mengalami henti jantung (cardiac arrest).

Leopoldo Luque, dokter pribadi Diego Maradona menyatakan bahwa kesehatan Diego Maradona begitu ekstrem. Itu tak lepas dari pola hidupnya di masa muda.

“Dia adalah pasien yang hidup dalam kondisi ekstrem,” ujarnya.

Namun, Diego Maradona tak menyerah. Maradona terus berjuang untuk tobat dan kembali ke jalan yang benar. Penyakit-penyakit yang menggerogotinya berhasil dilawan, kehidupannya kembali penuh kedamaian.

Dan kini, Diego Maaradona sudah berada di kehidupan abadi. Pencetak gol ‘Tangan Tuhan’ itu sudah kembali ke sisi Tuhan.