info main bola – RONALD KOEMAN resmi melatih Barcelona menggantikan Quique Setien yang dipecat manajemen klub, usai membawa klubnya kalah memalukan di perempatfinal Liga Champions 2019-2020 dari Bayern Munich dengan skor 8-2.
Pengumunan tersebut diumumkan Barcelona melalui media sosial mereka dan laman klub.
FC Barcelona dan Ronald Koeman telah mencapai kesepakatan bagi pria asal Belanda tersebut untuk mengambil alih posisi pelatih tim utama sampai 30 Juni 2022,” isi pernyataan klub mengutip laman Barcelona, Rabu (19/8/2020).
“Legenda Blaugrana, pahlawan Wembley, orang yang memberikan Barca gelar Liga Champions pertama kini kembali ke Camp Nou,” tambah pernyataan Barcelona.
Koeman memang tidak asing dengan tim asal Catalan. Ia pernah menjadi pemain Barcelona selama enam tahun dari 1989 hingga 1995 dan meraih beberap gelar dengan Blaugrana, salah satunya piala Liga Champions 1991-1992.
Koeman meninggalkan jabaatannya sebagai pelatih Tim Nasional (Timnas) Belanda, yang telah diembannya sejak 2018. Namun, dalam klausul-nya, Koeman bisa meninggalkan Timnas Belanda jika Barcelona menawarkannya kursi pelatih.
Koeman selama melatih Timnas Belanda sudah melakoni sepuluh pertandingan dan kerap menggunakan dua formasi awal.
Merujuk pertandingan terakhir saat tim Oranye berlaga menghadapi Estonia pada kualifikasi Piala Eropa 2020, menir Koeman menerapkan formasi awal 4-2-3-1. Timnas Belanda saat itu menang dengan skor 5-0 pada laga yang berlangsung pada November 2019 silam tersebut.
Namun, saat timnya menghadapi Jerman dalam laga di kualifikasi Piala Eropa 2020 pada Maret 2019, Koeman memainkan strategi awal 4-3-3. Timnya saat itu kalah dengan skor 3-2.
Bercermin dari 10 pertandingan laga Timnas Belanda selama diasuh Koeman, eks pelatih Everton tersebut akan memainkan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3 saat menangani Barcelona.
Taktik Koeman akan membebaskan para pemain untuk bergerak. Transisi dari lini tengah ke serangan akan berlangsung cepat dan efektif.
Koeman juga akan meminta pemainnya memainkan umpan-umpan langsung pertahanan lawan dibanding melebar ke sisi lapangan.
Ia juga akan menekan bek sayap Barcelona untuk berlari ke depan membantu serangan.
Perkembangan pemain muda diprediksi juga akan menjadi rencana Koema. Hal tersebut terbukti saat dia melatih Everton dan Belanda, dia jelas suka mengembangkan pemain muda dan mengintegrasikan mereka ke dalam visi permainannya.