Info main bola Performa Virgil van Dijk terus disorot sejak awal musim baru. Bek tangguh Liverpool ini terlihat tidak setangguh musim lalu, bahkan cenderung ceroboh dan mudah membuat kesalahan.
Kontras performa ini terlihat jelas. Van Dijk bahkan disebut arogan, dan kini disebut pemalas oleh mantan pemain Timnas Belanda, Wim Kieft.
Tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada Van Dijk. Begitu mendarat di Liverpool, performanya menanjak drastis, bahkan digadang-gadang sebagai bek tengah terbaik di dunia.
Namun, permainan Van Dijk terlihat menurun sejak akhir musim lalu, dan musim ini belum ada tanda-tanda positif.
Seperti sudah habis
Kieft tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Van Dijk, tapi jika harus menebak, dia merasa penurunan Van Dijk ini disebabkan oleh rasa berpuas diri. Van Dijk merasa hebat, dan itu membuatnya berhenti berusaha berkembang.
“Dia [Van Dijk] tidak tajam, dia bersikap sama bersama Oranje [Timnas Belanda] dan bersama Liverpool, seperti pemain yang sudah habis, yang terlalu banyak menunjukkan rasa tidak sukanya pada rekan-rekan di lapangan,” buka Kieft kepada Goal.
“Di saat yang sama, dia sendiri bermain malas dan acuk tak acuh. Dia membuat banyak kesalahan dan terkadang mengabaikan tugas defensif yang merepotkan dalam pertandingan.”
Waktunya dicambuk
Untuk itu, Kieft merasa Van Dijk perlu diperlakukan lebih keras lagi. Potensinya masih ada, tapi tidak maksimal karena mungkin terlalu mudah berpuas diri. Di sinilah tugas Jurgen Klopp sebagai pelatih.
“Dengan statusnya, seharusnya dia berada di barisan terdepan pertarungan tim. Van Dijk butuh waktu lama untuk mencapai level top, dan dia bertahan di level itu dua musim sejauh ini,” lanjut Kieft.
“Namun, penting bagi Van Dijk untuk terus mengkritik dirinya sendiri. Lingkungannya pun memegang peran penting,” tandasnya.