info main bola – Mantan pelatih Italia Alberto Zaccheroni memuji Zlatan Ibrahimovic. Ia dianggap pemain paling berpengaruh di sebuah tim Serie A melebihi Cristiano Ronaldo.
Ibrahimovic secara luar biasa mampu mengangkat performa AC Milan sejak didatangkan pada Januari lalu. Di usia yang tak lagi muda yaitu 39 tahun, ia punya pengaruh besar mengantarkan Rossoneri tak terkalahkan dalam 20 pertandingan secara beruntun.
Terakhir, ia unjuk ketajaman saat Milan mengalahkan Inter di Giuseppe Meazza, Sabtu (17/10/2020) malam WIB. Ia mengemas dua gol dalam laga bertajuk Derby della Maddonnina tersebut untuk membawa Milan menang 2-1.
Lebih istimewanya lagi, hal tersebut ditorehkan Ibrahimovic usai dirinya baru sembuh dari COVID-19. Ia sempat dinyatakan positif COVID-19 pad 24 September dan diharuskan menjalani karantina selama dua pekan.
Penyerang asal Swedia ini total telah mengemas lima gol dari tiga gol dari lima laga di musim ini. Performa impresif Ibrahomic ini mendapat pujian dari pelatih syarat pengalaman, Alberto Zaccheroni.
Pria yang juga pernah melatih AC Milan, Juventus dan Inter ini menilai pengaruh Ibrahimovic untuk Milan lebih besar jika dibandingkan dengan Ronaldo di Juventus. Mantan pemain Barcelona ini tak sekadar tampil bagus tapi juga mampu membimbing dengan baik para pemain muda Milan.
Zaccheroni juga mengaku heran Ibrahimovic tak sekalipun meraih gelar Ballon d’Or. Mr Zac tampak memang begitu kagum dengan pria kelahiran Malmo ini. Ia bahkan merasa kecewa belum pernah melatih Ibracadabra.
“Saya telah melatih para juara hebat dalam karier saya, dari (Oliver) Bierhoff, (George) Weah hingga Adriano. Namun satu-satunya penyesalan yang saya adalah tidak pernah melatih (Zlatan) Ibrahimovic,” kata Zaccheroni dikutip dari Football Italia.
“Dia abadi dan saya masih tidak mengerti mengapa dia tidak pernah memenangkan Ballon d’Or. Di Italia, dia telah menghadirkan keseimbangan lebih dari Ronaldo.”
“Bukan kebetulan bahwa banyak pemain muda tumbuh secara pesat sejak kedatangannya. Dia tidak hanya mencetak gol, tapi juga menghadirkan kepercayaan diri kepada semua rekan satu timnya. Ia membawa tim keluar dari masa-masa sulit,” ujarnya menambahkan.