info main bola – Lionel Messi pada akhirnya gagal meninggalkan Barcelona di bursa transfer musim panas 2020. Menurut legenda sepakbola Meksiko, Hugo Sanchez, hal ini terjadi lantaran Messi dan ayahnya yang merangkap sebagai agen, Jorge, salah mengambil langkah.
Pertama kali kabar soal Messi ingin meninggalkan Barca tersebar adalah pada 17 Agustus 2020. Hal itu diketahui karena Messi mengirimkan faks kepada Presiden Barca, Josep Maria Bartomeu, yang menyatakan dirinya ingin meninggalkan klub musim panas ini.
Menurut Sanchez, seharusnya Messi langsung mengambil tindakan cepat dan terus menekan setelah faks tersebut dikirim. Dengan demikian, Bartomeu tak sempat memikirkan jalan keluar lain dan kepindahan bisa segera terjadi.
Kendati demikian, Messi dan ayahnya justru melakukan perang dingin dengan Bartomeu. Pada akhirnya, hal itu dimanfaatkan oleh Bartomeu untuk mengatur strategi dan mencari celah supaya Messi tetap bertahan. Bahkan, La Liga sampai ikut campur masalah Messi ini.
Ketika pada akhirnya Bartomeu siap bertempur, barulah pertemuan dilakukan dengan ayah Messi selaku perwakilan La Pulga. Hasilnya, kubu Messi tak memiliki banyak pilihan karena Bartomeu sudah menyiapkan strategi yang matang, utamanya perihal klausul 700 juta (Rp12,2 triliun).
Bartomeu bahkan sudah mengambil ancang-ancang untuk mengambil jalur hukum lewat pengadilan jika Messi masih tidak terima. Hal inilah yang kemudian membuat La Pulga tak berdaya karena ia tak ingin sengketa kontraknya diselesaikan di pengadilan.
Faks yang terlalu dini itu hanya memperkuat citra presiden Barcelona dan memberinya waktu untuk melemahkan keputusan Messi. Messi tidak punya pilihan selain tetap di Barcelona karena nasihat buruk dari ayahnya dan firma hukum. Itu menyebabkan citra dirinya di dalam tim melemah,” sebut Sanchez, menyadur dari ESPN, Minggu (6/9/2020).
“Kebetulan, Messi memiliki pengacara yang sebelumnya pernah bekerja dengan Barcelona. Namun karena adanya konflik kepentingan, klub Catalan mengubah strateginya. Jika Messi dan ayahnya sudah memiliki keputusan untuk meninggalkan Barcelona, mereka seharusnya tidak menunggu,” lanjut mantan penggawa Real Madrid itu.
“Tapi sebelum akhir masa kontrak disepakati, mereka harus memberi tahu klub bahwa mereka ingin pergi pada akhir musim dan dengan gratis, tanpa membayar kompensasi apa pun. Jika mereka sudah merencanakannya, seharusnya bisa dilakukan seperti itu,” ujar Sanchez.
“Masalah kedua Messi adalah mengirim faks itu tanpa kepastian dan menjamin bahwa mereka memiliki tim yang akan membayar 700 juta euro, yang karena pandemi, tidak ada tim di dunia yang dapat menginvestasikan jumlah tersebut,” tandasnya.