Info Main Bola Maurizio Sarri Menyesal Tinggalkan Chelsea

Info Main Bola Maurizio Sarri Menyesal Tinggalkan Chelsea
Maurizio Sarri saat melatih Chelsea

InfoMainBola – Maurizio Sarri mengaku sangat menyesali keputusannya meninggalkan Chelsea pada tahun 2019. Sarri tercatat hanya semusim saja membesut The Blues.

Sarri menjabat sebagai pelatih Chelsea pada tahun 2018. Mantan juru taktik Lazio tersebut ditunjuk untuk menggantikan Antonio Conte kala itu.

Musim pertama Sarri bersama Chelsea terbilang cukup sukses. Dia membawa The Blues tampil di final Carabao Cup dan meraih trofi Liga Europa.

Setelah memenangkan Liga Europa, Sarri ternyata memutuskan cabut dari Chelsea. Dia kemudian kembali ke Italia untuk menukangi Juventus.

Menyesal Tinggalkan Chelsea

Sarri menyebut meninggalkan Chelsea sebagai kesalahan paling mendasar dalam kariernya. Padahal, Sarri punya kesempatan untuk bertahan lebih lama di Inggris.

“Itu adalah kesalahan paling mendasar dalam karier saya,” kata Sarri kepada Sky Sport Italia.

“Kami memiliki semua yang dibutuhkan untuk bertahan, ini adalah klub yang sulit untuk dilatih, di mana Anda mungkin tidak bisa menyelesaikan musim kedua, seperti yang hampir tidak pernah dilakukan siapa pun di era Roman Abramovich.”

Cukup Sukses

Meski hanya bertahan selama satu musim, Sarri menilai kiprahnya bersama Chelsea cukup sukses. Selain meraih trofi, The Blues juga finis ketiga dalam ajang Premier League.

“Setidaknya saya akan tetap berada di situasi Premier League secara umum. Kami memiliki perjalanan yang bagus di sana, karena pada musim sebelumnya tim finis di urutan kelima, kemudian kami berada di urutan ketiga di belakang Liverpool dan Manchester City, yang berada di atas semua yang lain,” lanjutnya.

“Kami memenangkan Liga Europa dengan 13 kemenangan dan kalah di final Carabao Cup melalui adu penalti dari Manchester City, setelah menyingkirkan Liverpool dan Tottenham, yang tahun itu telah mencapai final Liga Champions.

“Saya membuat kesalahan besar yang seharusnya saya hindari. Keinginan untuk kembali ke Italia seharusnya lebih rendah daripada keinginan untuk bertahan di Liga Primer, tetapi itu tidak terjadi.”