info main bola – Mantan gelandang andalan PSG asal Italia, Thiago Motta kini disebut menjadi sosok favorit menjadi pelatih baru raksasa Prancis tersebut jika mereka memutuskan untuk memecat Thomas Tuchel.
Masa depan seorang pelatih di PSG memang sepertinya tidak pernah aman, terlebih mengingat ambisi tinggi dari pemilik klub. Karena itu, meskipun mampu mengantarkan raksasa Ligue 1 ke final Liga Champions musim lalu, posisi Thomas Tuchel belum tentu bakal dipastikan aman di musim ini.
Terlebih lagi start awal dari PSG musim ini di Liga Prancis bisa dibilang tidak terlalu baik, meskipun itu juga disebabkan oleh banyaknya pemain mereka yang sempat absen karena Covid-19. Namun, tetap saja dengan kedalam materi yang diatas rival-rivalnya, tidak banyak yang menduga bahwa tim asal ibukota Prancis tersebut sudah mengalami dua kekalahan dari enam pertandingan hingga kini.
Tidak hanya itu, adanya perdebatan antara Tuchel dan direktur klub, Leonardo baru-baru ini juga makin mengancam posisi ex-taktisi Borussia Dortmund di Paris. Beberapa nama pelatih memang sudah sering dikaitkan dengan PSG, seperti Massimiliano Allegri dan juga , Mauricio Pochettino yang hingga kini belum memiliki klub baru.
Namun, kabar terakhir dari RMC Sport justru mengatakan bahwa ada satu kandidat mengejutkan yang bisa menggantikan Tuchel, yakni Thiago Motta yang merupakan mantan gelandang andalan PSG. Motta sendiri memang sudah gantung sepatu pada 2018 dan sudah sempat menangani tim junior dari penguasa Ligue 1 itu selama satu musim.
Kemudian Motta sempat mencari peruntungan dengan melatih Genoa, namun hanya bertahan dari bulan Oktober hingga Desember 2019 lalu. Di klub Serie A tersebut, sang pelatih muda hanya mampu meraih dua kemenangan, tiga hasil imbang dan menderita lima kali kekalahan.
Meskipun belum memiliki prestasi yang mentereng, sepertinya kedekatan Motta dengan PSG bisa menjadi sebuah hal yang keuntungan baginya, terutama dalam berhubungan dengna para pemain. Selain itu, dari segi finansial, mantan gelandang bertahan tangguh itu tentunya akan lebih murah ketimbang jika harus mendangkan seorang Allegri ataupun Pochettino di bangku pelatih.