info main bola – Manajemen dan dokter tim Arema FC masih merahasiakan identitas dua pemainnya yang dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test. Media Officer Arema, Sudarmadji, mengatakan bila rapid tes yang dilakukan hanya sebagai standar untuk mengukur imunitas atau kekebalan tubuh seseorang, termasuk kepada pemain Arema FC.
“Rapid test itu kan mengukur tingkat imun seseorang. Sekarang itu sudah menjadi kebutuhan masyarakat yang ingin mendapatkan info terkait daya imun atau kesehatan setiap orang. Tes itu untuk mengetahui potensi seseorang terhadap penyakit juga.
Sudarmadji menegaskan kembali bila hasil reaktif dari rapid test tersebut belum bisa dijadikan patokan apakah terjangkit virus corona atau tidak.
Akan tetapi, berdasarkan informasi yang didapatkan, rencananya kedua pemain yang sempat dinyatakan reaktif saat melakukan rapid test ini akan menjalani tes swab lanjutan pada Senin 8 Juni 2020 mendatang. Hal ini untuk memastikan apakah dua pemain yang bersangkutan memang terpapar virus corona atau tidak.
Secara terpisah Manajer Umum Arema FC, Ruddy Widodo masih menunggu standar protokol kesehatan dari PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator penyelenggara Liga 1 untuk memulai latihan jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 yang rencananya digelar pada September 2020 mendatang. Termasuk di dalamnya skema tes swab massal yang diberlakukan kepada para pemain sebelum bergulirnya latihan.
“Sekarang kami masih menunggu protokol kesehatannya untuk tim dari PSSI dan PT LIB seperti apa. Masih digodok saat ini,” pungkas Ruddy Widodo.