info main bola – Hasil negatif harus dirasakan Manchester United pada laga pertamanya di Liga Inggris 2020-2021 kontra Crystal Palace. Setan Merah dipermalukan tamunya dengan skor 1-3 di Stadion Old Trafford, Minggu (20/2/2020) dini hari WIB. Manajer Ole Gunnar Solskjaer berdalih, kekalahan itu karena anak asuhnya kurang persiapan.
Petaka sudah menghantui Man United ketika gawang David de Gea dijebol Andros Townsend pada menit ketujuh. Bayang-bayang kekalahan 1-2 musim lalu di tempat yang sama, langsung menggelayut di benak Harry Maguire dan kawan-kawan.
Benar saja, pada menit 72, Victor Lindelof dinyatakan handball di kotak terlarang. Eksekusi pertama yang dilakukan Jordan Ayew sempat ditepis David de Gea. Namun, penalti harus diulang karena kaki kiper asal Spanyol itu tidak menapak tepat di garis gawang ketika bola ditendang.
Wilfried Zaha yang maju sebagai algojo sukses menuntaskan tugasnya pada menit 74. Man United sempat memperkecil ketertinggalan lewat kaki Donny van de Beek di menit 80. Namun, gol kedua Wilfried Zaha lima menit berselang, memastikan raihan angka penuh buat The Eagles.
Kekalahan tersebut tentu saja terasa mengecewakan buat Ole Gunnar Solskjaer. Ia berdalih anak asuhnya masih belum mendapatkan ritme yang tepat karena baru menjalani satu laga uji coba. Apalagi, Man United hanya punya waktu sekira empat pekan untuk bersiap.
“Saya sangat kecewa. Itu menunjukkan kita masih kurang. Kami sangat kurang dalam hal menit bermain, kebugaran, ketajaman, dan harus segera memperbaiki diri. Ini adalah tiga poin yang kami inginkan dan butuhkan,” papar Ole Gunnar Solskjaer selepas laga, dikutip dari laman resmi Man United, Minggu (20/9/2020).
Lebih lanjut, pria berkebangsaan Norwegia itu sadar mepetnya waktu persiapan memang tidak bisa dijadikan alasan. Untungnya, masih ada 37 laga lain di Liga Inggris 2020-2021 sehingga kekalahan dari Crystal Palace itu menjadi alarm untuk bangun dari tidur.
“Masih ada 37 laga lagi, tetapi ini adalah alarm peringatan buat kami. Ini juga sesuatu yang kami sadari ketika melaju sangat jauh di Liga Eropa musim lalu. Kami hanya memiliki waktu persiapan yang mepat, tetapi itu adalah realitanya, jadi tidak ada alasan,” imbuh pria berusia 47 tahun itu.
Dibandingkan Crystal Palace, Manchester United memang belum terbiasa menjalani pertandingan. Iblis Merah baru menyelesaikan musim pada pertengahan Agustus 2020 setelah melaju hingga Semifinal Liga Eropa. Setelah itu, mereka hanya punya waktu bersiap empat pekan.
Crystal Palace sendiri sudah menyelesaikan musim pada 26 Juli 2020. Jeda antara pertandingan terakhir dengan laga pembuka Liga Inggris pada 12 September lalu terhitung sekira enam pekan. Anak asuh Roy Hodgson tentu sudah panas lebih dulu dibandingkan Man United.