info main bola – Pelatih Tim Nasional (Timnas) Spanyol, Luis Enrique, mengaku senang karena Barcelona telah memilih Ronald Koeman sebagai pelatih pengganti Quique Setien. Sebab menurut Enrique, Koeman memiliki hal yang dapat membantu Barcelona kembali ke era jaya-jayanya lagi.
Enrique sadar saat ini Barcelona sedang berada dalam masa-masa terpuruk. Menutup musim dengan tanpa mencicipi satu gelar bukanlah sesuatu hal yang sering diterima oleh tim sebesar Barcelona.
Jadi, Enrique tak heran jika Barcelona langsung bergerak cepat untuk mengubah banyak hal agar klub tersebut kembali ke jalur yang benar. Salah satunya dengan memecat Setien dan menggantikannya dengan Koeman.
Menurut Enrique, pilihan Barcelona menjadikan Koeman sebagai pelatih sudah sangat tepat. Sebab pelatih berusia 50 tahun itu dirasanya mampu membawa kesuksesan untuk Barcelona.
Tentunya Enrique berkata seperti itu karena ada alasannya. Sebenarnya ada berbagai macam hal yang dapat dikatakan Koeman adalah orang yang tepat untuk Barcelona, namun Enrique menilai faktor pelatih tersebut adalah seorang pria asal Belanda menjadi alasan utamanya.
“Dia (Koeman) memiliki mentalitas pemain Belanda. Hal tersebut sangat mirip dengan (mental yang ada di) Barcelona,” kata Enrique, seperti apa yang dilansir dari Diario AS, Jumat (21/8/2020).
Bagi Enrique, sepakbola Belanda memang sangat kental di Barcelona. Mental para pemain Belanda seperti sudah menjadi bagian dari sejarah klub tersebut. Dengan adanya persamaan itu, Enrique yakin Koeman akan mudah beradaptasi kembali dan membawa kembali permainan terbaik Barcelona.
Terlebih Koeman pun dulunya adalah seorang pemain yang pernah memperkuat Barcelona, jadi Enrique percaya seharusnya mantan pelatih Timnas Belanda itu takkan kesulitan. Kini, Enrique hanya tinggal menunggu bagaimana perkembangan yang dapEnrique pun sebenarnya memaklumi bahwa Barcelona saat ini sedang terpuruk. Karena dalam di dunia sepakbola menurutnya roda selalu berputar dan hal itu membuat klub-klub besar seperti Barcelona terkadang juga harus merasakan keterpurukan.
“Itu terjadi pada semua klub besar. Sekarang datang momen-momen yang lebih sulit. Sejarah klub-klub besar penuh dengan situasi seperti itu,” tutupnya.