info main bola Lima Pelajaran Sassuolo vs AC Milan: Para Pemain Muda Terus Buktikan Diri

info main bola Lima Pelajaran Sassuolo vs AC Milan: Para Pemain Muda Terus Buktikan Diri
info main bola

info main bola  –   AC Milan berhasil meraih kemenangan saat jumpa dengan Sassuolo di Mapei Stadium, Minggu (20/12/2020) malam WIB.

Milan bermain melawan Sassuolo di pekan ke-13 Serie A 2020-21. Rossoneri masih belum bisa memainkan Zlatan Ibrahimovic maupun Simon Kjaer.

Namun Rossoneri mampu membuka laga dengan brilian. Hanya dalam tempo enam detik saja, mereka sukses menjebol gawang Sassuolo melalui serbuan Rafael Leao.

Milan kemudian mencetak gol lagi pada menit ke-26. Kali ini melalui sepakan kaki kiri Alexis Saelemaekers.

Milan nyaris mengakhiri laga dengan clean sheet. Namun kemudian Domenico Berardi menjebol gawang Gigi Donnarumma dengan tendangan bebasnya pada menit ke-89.

Pada akhirnya Milan tetap bisa menang dengan skor 1-2 atas Sassuolo. Rossoneri kembali ke jalur kemenangan usai di dua laga sebelumnya ditahan imbang Parma dan Genoa.

Jadi pelajaran apa saja yang bisa dipetik dari pertandingan Sassuolo vs AC Milan ini?

Gol Kilat
Seperti yang disebutkan sebelumnya, AC Milan mengawali laga dengan brilian. Mereka mampu menjebol gawang Sassuolo kala laga berlangsung enam detik saja.

Lebih tepatnya, 6.2 detik. Awalnya, Brahim Diaz yang melakukan sepakan kickoff mengumpankan bola pada Hakan Calhanoglu.

Pemain asal Turki tersebut langsung menggiring bola maju. Ia kemudian memberikan umpan terobosan pada Rafael Leao, yang kemudian dengan mudah bisa menaklukkan Andrea Consigli.

Gol ini menjadi bersejarah bagi Milan dan Leao. Sebab gol itu jadi gol tercepat dalam sejarah Serie A

Gol itu sendiri ternyata bukan kebetulan. Milan sudah merencanakan gol tersebut sebelumnya dalam sesi latihan.

Pembuktian Para Pemain Muda
Di laga tersebut, beberapa pemain senior tak dimainkan oleh Stefano Pioli. Sebut saja Ante Rebic (27 tahun) dan Samuel Castillejo (25 tahun).

Sebagai gantinya, masuk Rafael Leao dan Alexis Saelemaekers. Keduanya sama-sama berusia 21 tahun.
Pemain paling senior di skuat tersebut adalah Hakan Calhanoglu (26 tahun) dan Alessio Romagnoli (25 tahun). Hal ini membuat Rossoneri menurunkan tim dengan rataan umur 22 tahun 313 hari.

Itu adalah starting XI termuda kedua Milan di Serie A yang pernah tercatat dalam Opta sejak musim 2004-05 silam. Yang pertama tercatat saat melawan Spezia, juga pada musim ini, dengan rataan umur 22 tahun 287 hari.

Ini jelas merupakan pembuktian bahwa para pemain muda Milan membuktikan bahwa diri mereka sekarang makin bisa diandalkan untuk meraih hasil positif meski tak diperkuat pemain senior. Apalagi mereka sebelumnya membuktikan bahwa mereka memiliki mental yang kuat saat bermain imbang lawan Parma dan Genoa.

Hal ini tentu juga membuat Stefano Pioli tenang karena ada kans Rossoneri tak akan kelimpungan lagi saat ditinggalkan Zlatan Ibrahimovic atau Simon Kjaer di masa depan.

Masalah di Lini Tengah
Di laga ini, pos duo gelandang bertahan ditempati oleh Franck Kessie serta Sandro Tonali. Namun kini AC Milan harus berkeringat dingin.

Sebab Tonali cuma main satu babak saja di laga ini. Ia ditarik keluar dan digantikan oleh Rade Krunic. Ada kemungkinan ia mengalami cedera dan harus absen beberapa waktu.

Situasi ini jelas tak bagus bagi Milan. Sebab saat ini Ismael Bennacer juga masih cedera. Itu artinya mereka kini harus mengandalkan Krunic, yang tampil mengkhawatirkan sebagai gelandang bertahan.

Milan juga makin pusing karena Kessie mendapat satu kartu kuning di laga tersebut. Itu artinya ia tak akan bisa main di laga lawan Lazio karena akumulasi kartu. Stefano Pioli kini harus memutar otaknya dengan ekstra untuk menghadapi partai tersebut.

Kalulu yang bikin Tenang
Laga lawan Sassuolo ini menjadi laga ketiga Pierre Kalulu bersama AC Milan. Performa pemain berusia 20 tahun itu mengesankan.

Ia tampil solid di lini pertahanan bersama Alessio Romagnoli. Bahkan ia tampil lebih apik dibandingkan sang kapten. Kalulu mendapat rating 7.31 dari WhoScored sementara Romagnoli hanya 6.44.

Kalulu mencatatkan empat tekel di laga ini dan empat intersep. Ia juga menghasilkan lima clearances.

Bagusnya lagi, Kalulu juga bisa aktif membantu membangun serangan. Ia tercatat melakukan enam kali long ball, meski hanya dua yang tepat sasaran.

Performanya jelas masih bisa dipoles lebih oke lagi. Hal ini membuat Milan maupun Stefano Pioli sedikit lebih tenang meski kehilangan Simon Kjaer dan Matteo Gabbia.

Masalah Set Piece
Sebelumnya, Stefano Pioli pernah mengeluh bahwa AC Milan terlalu payah dalam situasi set piece. Alhasil mereka sering kebobolan dari situasi tersebut.

Kali ini masalah itu kembali sedikit menghantui Rossoneri. Gol Domenico Berardi terjadi melalui tendangan bebas.

Milan tak membentuk pagar betis yang layak. Sebab salah satu pemainnya yakni Jens Petter Hauge malah terlihat mengacaukan pagar betis tersebut.

Ia melompat dari posisinya dan membuka celah di pagar betis. Bola sendiri mengenai wajahnya hingga akhirnya berbelok arah.

Stefano Pioli kini harus memoles AC Milan lagi dalam situasi tersebut. Dan selain itu ia juga tampaknya harus meminta anak-anak asuhnya agar sebisa mungkin menghindari pelanggaran di sekitar area kotak penalti.

info main bola