info main bola – Manchester City menghajar Aston Villa 2-0 untuk naik ke puncak Premier League, Kamis (21/1/2021). Kemenangan ini layak diraih Man City, meski ada sedikit bumbu kontroversi soal gol pertama yang dicetak Bernardo Silva.
Duel kontra Villa kali ini sungguh merepotkan untuk pasukan Pep Guardiola. Mereka mendominasi dan menggempur, tapi begitu sulit menemukan celah untuk mencetak gol.
Man City baru bisa menjebol gawang Villa di menit ke-79 lewat kaki Bernardo Silva. Gol ini memecah kebuntuan dan membuat sisa laga jadi lebih mudah.
Kendati demikian, gol ini pula yang ramai dibicarakan karena berbau offside, mengapa?
Proses gol
Proses gol pertama Man City ini unik. Dimulai dari tendangan gawang Martinez, lalu bola disundul kembali oleh salah satu pemain Man City di lini tengah.
Seharusnya tidak ada bahaya apa pun, Tyrone Mings mengontrolnya tanpa gangguan pemain Man City. Namun, ternyata ada Rodri yang sejak awal berdiri di belakang Mings ketika Martinez membuat tendangan gawang.
Rodri awalnya tidak berniat mengejar bola, memang sunduan bola tidak mengarah padanya. Namun, begitu Mings menyentuh bola, gelandang Spanyol ini langsung sigap mencurinya dari belakang.
Rodri kemudian memberikan bola pada Silva yang berlari di sisi kanannya, dan Silva menuntakannya dengan sepakan kaki kiri melengkung.
Kenapa gol disahkan?
Pemain Villa protes keras usai gol tersebut. Sang pelatih, Dean Smith, bahkan sampai dihukum kartu merah karena protes berlebihan di sempadan lapangan.
Meski demikian, gol itu tetap dihitung sah, tidak ada pelanggaran atau offside dalam protesnya. Ternyata ini merupakan salah satu celah dalam peraturan sepak bola yang dirancang oleh International Football Association Board (IFAB).
Demikian bunyi peraturan selengkapnya:
“Seorang pemain dalam posisi offside yang menerima bola dari lawan yang dengan sengaja memainkan bola tersebut, termasuk dengan handball yang disengaja, tidak dianggap memperoleh keuntungan, kecuali itu adalah penyelamatan yang disengaja oleh pemain lawan mana pun.”
Awalnya Offside
Singkatnya, Rodri awalnya benar ada di posisi offside, tapi tidak dianggap pelanggaran karena tidak ada bola, dan seharusnya Villa tidak perlu kebobolan andai Mings membiarkan bola melewatinya.
Namun, begitu Mings dengan sengaja menyentuh bola, Rodri bebas bergerak. Hal ini tidak dihitung sebagai keuntungan Rodri, dia tidak membuat pelanggaran offside, dan permainan boleh dilanjutkan.
Kuncinya ada pada Mings. Dia mengontrol bola tanpa menyadari ada Rodri yang bersiap di belakangnya.
Penjelasan wasit senior
Insiden kontroversial ini pun kemudian dianalisis oleh mantan wasit Premier League, Dermot Gallagher. Dia menyebut tidak ada yang salah pada keputusan tersebut. Villa adalah korban peraturan IFAB, bukan korban kesalahan wasit atau VAR.
“Saya kira ini adalah kasus Aston Villa jadi korban IFAB, bukan korban wasit atau VAR,” buka Gallagher dikutip dari Goal.
“Anda jelas melihat Rodri di posisi offside — berada dalam posisi offside bukanlah pelanggaran — tapi begitu Mings menyentuh bola, Mings dianggap telah mengambil alih situasi, dan karena itulah begitu bola dikontrol ada oleh Mings, Rodri berhak mengganggunya.”
“Begitulah peraturannya. Tampaknya sangat tidak memuaskan bagi banyak orang. Sayangnya, begitulah peraturan ditetapkan, begitulah adanya,” imbuhnya.
Protes Smith
Protes paling keras tentu disuarakan oleh pelatih Villa, Dean Smith. Usai diusir dari lapangan, Smith masih bisa bicara setelah pertandingan.
Dia yakin ada cacat peraturan. Jika posisi seperti Rodri dibiarkan, bakal ada banyak kontroversi ke depannya.
“Apakah kita akan membiarkan pemain di belakang garis lapangan begitu? Ini lucu,” tegas Smith.
“Dia jelas offside dan berjalan kembali ke tengah lapangan lalu menekel pemain kami. Ini peraturan menyedihkan dan keputusan menyedihkan.