info main bola – Keperkasaan Juventus di Serie A musim 2020/2021 runtuh pada pekan ke-14. Si Nyonya Tua untuk pertama kalinya menelan kekalahan musim ini justru ketika bermain di kandang sendiri, lawan Fiorentina.
Pada duel yang digelar di Allianz Stadium, Rabu (23/12/2020) dini hari WIB, Juventus kalah 3-0 atas Fiorentina. Ini menjadi kekalahan kandang paling buruk Juventus di ajang Serie A.
Juventus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-18, Juan Cuadrado mendapat kartu merah. Sebelum itu, Fiorentina sukses membobol gawang Juventus pada menit ke-3 lewat aksi Dusan Vlahovic. Laga berjalan sulit bagi Juventus.
Pada babak kedua, Fiorentina mampu menambah dua gol lagi lewat bunuh diri Alex Sandro dan gol Marcin Caceres.
Apa Rahasia Fiorentina?
Pelatih Fiorentina, Cesare Prandelli, mengungkap rahasia di balik kemenangan timnya atas Juventus di Turin. Secara teknis, Fiorentina berada di bawah para pemain Juventus. Tapi, mereka punya tekad lebih besar.
“Jika Anda malu-malu, maka Anda akan kebobolan cepat atau lambat. Jadi, kami memutuskan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk mengambil resiko,” buka Prandelli pada Sky Sports Italia.
Keputusan Fiorentina membuka laga dengan menyerang terbukti jitu. Juventus seolah tidak siap dengan gempuran Fiorentina dan gol cepat pun tercipta.
Bagi Fiorentina, kemenangan ini punya arti yang penting. Mereka tak pernah menang sejak pekan ke-5 Serie A yang lalu. “Kami dedikasikan kemenangan ini untuk para fans,” kata Prandelli.
“Mereka selalu berada di samping tim, menderita bersama, dan saya harap ini bisa memberikan penjelasan tentang pekerjaan yang kami lakukan,” sambungnya.
Beruntung dan Kerja Keras
Pendekatan yang dipakai Prandelli memang terbukti jitu. Akan tetapi, mantan pelatih timnas Italia juga mengakui bahwa hasil bagus yang diraih timnya tak lepas dari faktor keberuntungan yang berpihak pada mereka.
“Kerja keras kami pada akhirnya membuahkan hasil. Kami masih belum sampai pada target utama, karena memang kami mendapat sedikit keberuntungan dengan kartu merah di awal laga,” kata Prandelli.
“Para pemain tidak hanya menunjukkan karakter yang kami cari, tapi juga keberanian yang saya minta. Kami tidak punya banyak waktu untuk bekerja pada sesi pelatihan, lebih banyak dengan rekaman video. Saya berharap masalah kita bisa diselesaikan,” kata Prandelli.
