Info Main Bola – Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, tak bisa membendung pujian buat Joe Gomez. Pasalnya sang bek tampil apik meski pada posisi berbeda dari yang biasa dimainkan saat the Reds bertemu Watford.
Liverpool bertemu Watford dalam laga pekan ke-31 Premier League yang digelar hari Sabtu (2/4/2022) kemarin di Anfield. Mereka berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor 2-0 melalui aksi Diogo Jota dan Fabinho.
Kemenangan diraih meski Liverpool tidak menurunkan skuat terbaiknya. Mereka tak memainkan bek sayap andalannya, Trent Alexander-Arnold, yang menempati bangku cadangan selama pertandingan berlangsung.
Posisinya kemudian diisi oleh Joe Gomez yang baru melakoni dua laga sebagai starter di Premier League musim ini. Secara karakter bermain, keduanya jelas berbeda. Gomez lebih bertahan karena posisi alaminya adalah bek tengah.
Mampu Menggantikan Alexander-Arnold
Bek kanan bukan posisi yang asing buat Gomez. Namun kalau harus menggantikan bek sayap menyerang seperti Alexander-Arnold, itu akan menjadi pekerjaan berat buat pria berumur 24 tahun tersebut.
Kendati demikian, ia melakukan tugasnya dengan baik. Bahkan turut berkontribusi di sektor penyerangan dalam bentuk asis buat Diogo Jota. Tidak heran kalau dirinya mendapat pujian dari Klopp.
“Dia hebat. Dia mengatur gol dan melepaskan umpan silang indah lainnya di babak kedua yang seharusnya bisa menjadi gol,” kata Klopp kepada BT Sport usai pertandingan.
“Bagaimana bisa anda menggantikan Trent Alexander-Arnold? Saya tidak memintanya bermain selayaknya Trent, saya bilang main seperti Joe Gomez. Dia pemain luar biasa. Dia bakal bermain lebih sering menjelang akhir musim,” lanjutnya.
Direpotkan oleh Watford
Skor 2-0 ini seperti menunjukkan kalau Liverpool mengalahkan Watford tanpa kesulitan berarti. Namun performa sang lawan, ditambah jeda internasional selama dua pekan, membuat the Reds cukup kewalahan untuk meraih tiga angka.
“Pujian buat Watford dan Roy [Hodgson, pelatih Watford]. Semua orang tahu tempat mana yang harus dia tutup untuk membuat pertandingan jadi terasa menyulitkan,” Klopp menambahkan.
“Kami bisa bermain lebih baik, tapi setelah dua pekan tidak bersama dan kick-off yang dini, rasanya jadi sangat rumit. Tapi semua tim memiliki masalah yang sama.”
“Rasanya saya tidak pernah melihat permainan terbaik dalam satu musim setelah jeda internasional. Tapi kami bermain dengan sangat dewasa dan terkontrol,” pungkasnya.