info main bola – 30 tahun dilewati Liverpool tanpa sekalipun menuai trofi Premier League. Dan sebentar lagi, raksasa Inggris tersebut akan mengakhiri kutukannya.
Ya, Liverpool terakhir kali menjuarai Premier League pada musim 1989/90. Bahkan pada saat itu nama Premier League belum digunakan oleh pentas sepak bola tertinggi di Inggris itu.
Tentu saja, Liverpool sudah berusaha keras untuk meraih trofi itu. Bahkan mereka beberapa kali nyaris menjuarai Premier League, contohnya di musim 2013/14. Namun Dewi Fortuna selalu menghancurkan impian mereka.
Mungkin Dewi Fortuna sudah lelah membuat Liverpool terpuruk. Sehingga pada musim ini, pasukan Jurgen Klopp tersebut bisa mempertahankan posisinya di puncak dan meninggalkan jauh pesaingnya seperti Manchester City.
Menuntaskan Misi Juara
Liverpool sempat dibuat was-was. Seperti yang diketahui, Premier League musim ini sempat ditunda dan bahkan ada wacana pemberhentian kompetisi lebih dini karena wabah virus Corona yang melanda Inggris.
Untungnya, kompetisi akan dijalankan kembali mulai Kamis (18/6/2020) nanti dengan laga Manchester City vs Arsenal sebagai pembukanya. Pertandingan ini penting bagi the Reds karena berhubungan dengan penguncian gelar.
Jika City kalah, Liverpool bisa mengunci gelar juara Premier League andai mampu mengalahkan Everton. Jika tidak, trofi bisa didapatkan pada pekan depannya. Bagaimanapun skenarionya, Jordan Henderson selaku kapten tim ingin menuntaskan musim dengan cara terbaik.
“Saya masih merasa bahwa kami harus tampil di level yang tinggi dan menyelesaikan musim dengan baik. Kami masih sangat berfokus dan sangat bertekad untuk itu,” ujarnya kepada Liverpool FC Magazine.
Pertandingan Tanpa Penonton
Salah satu syarat penting yang harus dilakukan oleh tim Premier League untuk bisa menggelar pertandingan adalah kehadiran penonton. Fans dilarang datang ke stadion untuk menekan penyebaran virus di Inggris.
Bundesliga, La Liga, dan Coppa Italia sudah membuktikan bahwa absennya penonton bisa memberikan pengaruh besar. Dan Jordan Henderson sadar bahwa dampak yang sama juga akan dirasakan oleh timnya.
“Untuk pemain, memainkan laga besar di stadion tanpa penonton akan terasa berbeda sebab anda bisa mendengar semua orang berbicara.. namun kami harus menghadapinya dengan pola pikir yang tepat.”
Henderson juga tak ingin rekan-rekannya menjadikan absennya penonton sebagai alasan. “Intensitasnya masih bisa berada di level tertinggi. Jika anda memiliki pola pikir yang tepat, intensitasnya bisa tinggi sesuai keinginan.”