info main bola – Pemain bertahan Manchester City, John Stones, dapat mengakhiri perubahan yang luar biasa dari seorang pemain yang hampir terbuang menjadi pemain yang menjadi ujung tombak dalam rencana Josep Guardiola dalam memburu trofi Liga Champions.
Man City akan melawan Inter Milan pada babak final Liga Champions 2022/23. Duel kedua tim bakal berlangsung di Atarturk Olympic Stadium, Minggu (11/06/2023) dini hari WIB.
Tiga tahun yang lalu masa depan pemain berusia 29 tahun ini tidak menentu. Stones hanya membuat 24 penampilan pada musim 2019-20 dan klub telah menghabiskan lebih dari 100 juta poundsterling untuk bek tengah Nathan Ake dan Ruben Dias.
Pada musim panas itu, Guardiola mengakui bahwa ada kemungkinan besar seorang pemain yang kurang percaya diri dapat pergi dan Stones tidak bermain satu menit pun dalam tujuh dari delapan pertandingan liga pembuka musim berikutnya.
Belajar dari Masa Kelam
Namun selama tiga musim, eks pemain Everton telah membalikkan keadaan sehingga ia kini dipandang sebagai bagian integral dari perubahan taktis terbaru sang manajer, dengan gaya bermain seorang pemain bertahan yang bermain sebagai gelandang ketika tim sedang menguasai bola.
“Itu mungkin salah satu masa tersulit dalam karier saya,” kata Stones tentang periode tersebut pada tahun 2020.
“Saya benar-benar kembali melihat diri saya sendiri, menjadi sangat kritis terhadap diri saya sendiri dan apa yang bisa saya lakukan dengan lebih baik di lapangan sepak bola, dan kemudian melihat ke setiap detail kecil, hingga makanan apa, latihan apa, tambahan apa.
“Itu bermuara pada melakukan berbagai hal di sini dan kemudian pulang ke rumah dan melakukan pekerjaan, bahkan hingga larut malam, atau langsung setelah latihan, menemukan margin kecil ini, menyatukan semuanya untuk memulihkan kondisi saya setelah kembali bermain.”
Peran Baru
Namun, peran Stones dan, pada tingkat yang lebih sederhana, Rico Lewis dalam melangkah ke depan telah menambahkan dimensi lain pada tim yang sudah memiliki banyak lapisan.
“Orang-orang selalu mengatakan sejak usia muda bahwa mereka bisa melihat saya bermain di sana. Saya masih senang bermain sebagai gelandang tengah dan saya juga sangat menyukai peran ini,” ujar pemain bertahan kelahiran Barnsley ini.
“Saya pikir saya telah menunjukkan kepada diri saya sendiri bahwa saya mampu melakukannya, mungkin menunjukkan beberapa atribut yang saya tidak tahu bahwa saya memilikinya,” imbuhnya.
Hormati Inter
Man City mungkin menjadi favorit, namun Stones menegaskan bahwa mereka tidak akan meremehkan Inter, tim yang berada di posisi ketiga dengan 18 poin di belakang juara Serie A, Napoli.
“Siapa pun yang kami hadapi, di liga mana pun mereka berada, kami memberikan respek kepada tim yang layak mereka dapatkan karena bahkan di Piala FA, mari kita ambil contoh, ada pembunuh raksasa, tim-tim kecil di League One dan League Two yang mengalahkan juara Premier League.
“Di situlah rasa hormat [berasal] yang pantas didapatkan oleh setiap tim.
“Mereka memiliki pemain-pemain yang luar biasa. Bagaimana mereka bermain dalam sebuah kesempatan besar, dalam sebuah pertandingan derby di semifinal Champions League [melawan AC Milan] tidak pernah mudah.
“Kami tahu apa yang akan kami hadapi, mereka adalah tim yang luar biasa,” pungkasnya.
