info main bola – Shakhtar Donetsk kalah telak 0-5 dari Inter Milan di semifinal Liga Eropa 2019-2020 yang berlangsung di Esprit Arena, Dusseldorf, Jerman, Selasa (18/8/2020) dini hari WIB. Pelatih Shakthar, Luis Castro, menyebut Inter telah membuat kerusuhan di pertahanan tim asuhannya.
Castro mejelaskan bahwa kekalahan telak dari Inter begitu sulit secara psikologis untuk Shakhtar. Juru taktik berpaspor Brasil itu menyebut Shakhtar tidak bermain pada level biasanya saat melawan Inter.
Castro pun menyesalkan kegagalan timnya untuk memanfaatkan beberapa peluang di depan gawang Inter. Itu jadi awal petaka bagi Shakhtar dalam pertandingan dini hari tadi.
I Nerazzurri -julukan Inter- mampu memaksimalkan setiap peluang yang didapatkan mereka dengan efektif. Inter mencetak lima gol melalui aksi Lautaro Martinez (19’ dan 74’), Danilo D’Ambrosio (64’), dan Romelu Lukaku (78’ dan 83’).
“Secara psikologis, ini adalah hari yang sulit bagi kami hadapi. Inter menang, kami tidak bisa bermain pada level biasa,” kata Castro, mengutip dari Football Italia, Selasa (18/8/2020).
“Kami memiliki peluang di babak pertama melalui Marcos Antonio, kemudian peluang lain yang tidak kami manfaatkan secara maksimal setelah jeda. Nerazzurri mengonversi satu dari hanya dua peluang (untuk gol pertama), tetapi setelah gol kedua mereka, kami tidak bisa bereaksi, jadi Inter membuat kerusuhan,” tuturnya.
Castro menyebut Shakhtar telah tampil sangat baik di Liga Eropa musim ini walaupun perjalanan mereka berakhir dengan pahit. Pelatih Shakthar itu pun memberikan selamat kepada Inter yang lolos ke final sekaligus menegaskan timnya akan bangkit di masa depan.
“Kampanye Liga Eropa kami sangat bagus, tetapi kekalahan ini akan tetap bersama kami. Yang bisa kami lakukan hanyalah memberi selamat kepada Inter dan menatap masa depan,” ucap eks pemain Manchester United itu.
Inter akan menantang Sevilla di final yang akan berlangsung di Stadion RheinEnergie, Koln, Jerman, Sabtu 22 Agustus 2020 dini hari WIB. Pertandingan diprediksi akan berjalan dengan sengit karena kedua tim suka bermain terbuka.
Trofi Liga Eropa akan mengakhiri 10 tahun puasa gelar juara Inter pada musim ini. Selain itu, trofi Liga Eropa juga akan menjadi yang pertama bagi Antonio Conte sebagai pelatih Inter.