Info main bola – Kasus Gianluigi Donnarumma yang meninggalkan AC Milan dengan status bebas transfer dan bergabung dengan PSG mendapat perhatian dari Presiden Persatuan Agen Pemain, Beppe Galli.
Musim panas kemarin, Donnarumma memutuskan untuk meninggalkan Milan dan bergabung dengan PSG dengan status bebas transfer setelah tak memperpanjang kontraknya bersama Il Diavolo Rosso.
Hal ini pun membuat Donnarumma kini menjadi musuh publik di kalangan suporter garis keras Milan. Ketika kembali ke San Siro untuk memperkuat Italia pekan lalu, Donnarumma pun mendapat cemoohan dari tribun.
Penilaian Beppe Galli
Tak sedikit pihak yang menyebut bahwa agen Donnarumma, Mino Raiola menjadi otak di balik keputusan sang kiper untuk menolak proposal kontrak Milan dan bergabung dengan PSG. Namun, Galli tak sepakat dengan penilaian tersebut.
“Orang-orang bertindak seolah-olah itu adalah kesalahan agen, tetapi bukan itu masalahnya,” ujar Galli kepada CN24.
“Misalnya, berapa banyak pemain yang meninggalkan Udinese secara bebas agen? Nol. Jika seseorang pergi, itu karena klub yang memutuskan untuk tidak memberikan kontrak baru.” tambahnya.
Kesalahan AC Milan
Lebih lanjut, Galli menegaskan bahwa dalam kasus Donnarumma dan Hakan Calhanoglu yang kini menyeberang ke Inter, kubu Milan lah yang menjadi pihak yang harus disalahkan.
“Ada pemain terkenal yang menerima tawaran senilai 180 juta eurp dan klub tidak mau menjualnya, sekarang dia bisa pergi secara gratis. Apakah itu kesalahan klub atau agen?” tutur Galli.
“Saat ini, hal terbaik yang harus dilakukan adalah memiliki kontrak yang panjang dan tidak meninggalkannya terlalu larut. Milan tidak menerima proposal Raiola untuk Donnarumma dan dia pergi, sama untuk Calhanoglu. Itu bukan salah agennya,” imbuhnya. AGEN POKER BANDAR QQ
“Orang-orang harus adil dan mengatakan hal-hal sebagaimana adanya.” tukasnya.
Agen Pemain Tak Gila Komisi dan Bonus
Selain itu, Galli juga melontarkan bantahan tegas terhadap rumor yang beredar selama ini tentang agen pemain kerap menaikkan nilai komisi dan bonus yang mereka minta untuk setiap transfer kliennya.
“Sebagai agen Italia, kami senang duduk bersama FIGC, Lega Serie A, dan klub untuk menentukan aspek tertentu, tetapi kami tidak pernah diizinkan melakukannya,” kata Galli.
“Saya mendengar selama bertahun-tahun bahwa uang yang diberikan kepada agen menyebabkan masalah, tetapi bagaimana dengan gaji para pemain, Presiden, dan direktur olahraga? Orang-orang hanya membicarakan kita,” lanjutnya.
“Kami juga menginginkan sistem sepakbola yang sehat, kami melakukan pekerjaan serius dan kami siap membicarakannya jika ada kebutuhan untuk beberapa batasan.” tandasnya.