Info Main Bola – Carlo Ancelotti dikenal sebagai pelatih yang tidak suka memberikan instruksi rumit kepada pemain. Mungkin gaya melatih seperti inilah yang membuatnya dicap sebagai pelatih miskin taktik, padahal tidak demikian.
Cara Ancelotti membawa Real Madrid berjaya memang cukup menarik. Madrid tidak punya gaya main khusus seperti Manchester City-nya Guardiola atau Liverpool-nya Klopp.
Madrid kerap berganti-ganti taktik dari laga ke laga. Mereka mengandalkan pemain-pemain top di beberapa posisi, dan pemain itulah yang harus menyesuaikan diri dengan permainan dan ancaman lawan.
Nah umumnya, kunci permainan Madrid ada di lini tengah. Pemain seperti Toni Kroos dan Luca Modric terus menjadi andalan di masa-masa kejayaan beberapa tahun terakhir.
Rahasia Lini Tengah Madrid
Sekarang, Madrid memulai era baru, tanpa Kroos, tapi masih ada Modric. Ancelotti pun lebih banyak memberi kesempatan untuk para pemain muda.
Memang permainan Madrid belum maksimal, tapi kombinasi gelandang yang diturunkan Ancelotti cukup menarik. Ada Federico Valverde, Aurelien Tchouameni, Eduardo Camavinga, dan pemain ofensif seperti Jude Bellingham.
Ketika ditanya, apa instruksi yang dia berikan kepada gelandang sentral, Ancelotti menjawab: “Bertahan dan menyreang. Tidak begitu rumit.”
Madrid dengan Formasi 4-3-3
Intinya, Ancelotti tidak memberikan instruksi yang terlalu detail atau rumit. Dia tahu para pemainnya sudah paham apa yang harus dilakukan di lapangan.
“Ketika Anda bermain 4-3-3, gelandang sentral tidak banyak tugas membagikan bola, mereka memegang peran lebih penting untuk mengontrol bola di area permainan lawan,” lanjut Ancelotti.
“Mereka harus begerak di ruag antarlini dengan baik, mencari posisi bagus, menerima bola, dan coba menyambungkannya ke depan.”
“Saat bertahan, tugas mereka berbeda dengan winger, mereka harus masuk ke tengah dan bekerja lebih keras secara defensif. Tugas gelandang bertahan dalam formasi 4-3-3 jauh lebih intens daripada winger,” tutupnya.