info main bola – Ada suatu momen di mana mantan pemain Liverpool, Peter Crouch, merasa ingin memukul seseorang tepat di wajah. Dan momen itu terjadi ketika dirinya berhadapan dengan penggawa Real Madrid, Marcelo.
Pertemuan itu terjadi pada musim 2010/11. Kala itu, ia sedang bermain bersama Tottenham yang sedang berjaya, di mana mereka berhasil menyingkirkan Inter Milan selaku juara bertahan di pentas Liga Champions.
Impian fans Spurs melihat tim kesayangannya meraih trofi Liga Champions sempat meninggi, sampai akhirnya sirna usai dikalahkan Real Madrid. Tidak tanggung-tanggung, Tottenham kalah dengan skor telak 0-4.
Dan pada pertandingan tersebut, Crouch harus beranjak dari lapangan terlebih dahulu ketimbang pemain lainnya. Sebab ia mendapatkan kartu kuning kedua usai melanggar pemain Los Merengues, Marcelo.
Dalih Crouch Soal Kartu Merah
Sembilan tahun berselang, Crouch coba mengenang kembali masa-masa yang cukup horor baginya itu. Ia menjelaskan alasan mengapa dirinya bisa diusir keluar lapangan. Yang pertama, ia melanggar Sergio Ramos.
Ketika melanggar Sergio Ramos, Crouch mengaku salah karena merasa terlalu bersemangat. Namun ia meyakini bahwa pelanggaran yang dilakukan terhadap Marcelo tak seharusnya diganjar kartu kuning kedua.
“Saya mencoba menghadang bola dari Marcelo dan saya sedikit menjatuhkan diri, namun saya tidak menyentuh dia,” ungkap Crouch dalam Paddy Power’s From the Horses Mouth Podcast.
“Dia melompat lalu jatuh berguling-guling, lalu ada sudut kamera di mana anda bisa melihat dia menatap ke arah wasit dan merayakan kartu merah yang keluar dan langsung bangkit,” lanjutnya.
Ingin Memukul Wajah Marcelo
Reaksi Marcelo benar-benar membuat Crouch emosi. Andai dirinya tidak mampu menahan amarah, mungkin dirinya akan tercatat dalam sejarah kelam sepak bola karena memukul pemain lawan.
“Saya tidak pernah memiliki niatan memukul seseorang lebih besar ketimbang ini di dalam hidup saya! Bagi mereka, momen itu terlihat sebagai kemenangan,” Crouch berkata lagi.
“Mereka telah memenangkan pertandingan tersebut dan mereka mempermainkan saya. Saya merasa naif karena membiarkan diri sendiri terjebak ke dalam situasi tersebut,” pungkasnya.