info main bola – Real Madrid mengalahkan Ahtletic Bilbao 1-0 pada pekan ke-34 La Liga Spanyol 2019-2020. Gol kemenangan Madrid dibuat sang kapten, Sergio Ramos, dari titik putih pada menit ke-73. Penalti itu merupakan yang kesembilan untuk Madrid di Liga Spanyol musim ini.
Jumlah penalti Madrid pun jadi sorotan banyak pihak, yang menilai Los Blancos –julukan Madrid– mendapatkan bantuan dari VAR (Video Assistant Referee). Akan tetapi, Madrid mendapatkan pembelaan dari pelatih Altetico Madrid, Diego Simeone.
Simeone menyatakan Madrid banyak mendapatkan penalti karena bermain ofensif. Sebab, tim yang bermain ofensif sering menempatkan para pemainnya di kotak penalti lawan. Menurut Simeone, risiko terjadinya pelanggaran di kotak penalti pun meningkat karena banyak benturan yang terjadi di antara para pemain.
Wasit akan mengambil keputusan penalti saat terjadi benturan ilegal di kotak penalti. Wasit pada musim-musim sebelumnya akan mengandalkan penglihatan saat pelanggaran terjadi, untuk memutuskan penalti atau tidak. Akan tetapi, sekarang ada VAR yang membantu wasit dalam mengambil keputusan.
Simeone menilai VAR telah sangat penting untuk setiap wasit. Sebab, keputusan wasit jadi lebih tepat dengan bantuan VAR. Meski begitu, Simeone tidak memungkiri bahwa terkadang wasit salah dalam mengambil keputusan, walaupun sudah ada VAR.
Kekeliruan wasit dalam pertandingan sangatlah wajar, menurut Simeone. Tim ofensif biasanya lebih diuntungkan wasit, tetapi tidak selalu begitu. Kekeliruan wasit juga bisa merugikan tim ofensif, karena semua hal bisa terjadi dalam pertandingan.
“VAR memaparkan segalanya. Sebelumnya, kami tidak memiliki peluang melihat beberapa hal detail seperti sekarang. Akan tetapi, wasit adalah manusia yang bisa salah juga. Itu adil, jika wasit memberi Anda lebih banyak penalti, karena Anda lebih banyak berada di daerah oposisi. Jika mereka menyerang lebih banyak, seperti Real Madrid, itu berarti Anda berada di sana lebih lama,” ujar Simeone, menyadur dari Sportskeeda, Senin (6/7/2020).
Dalam permainan yang cepat, sulit untuk melihat apa yang terjadi, tetapi sekarang wasit melihatnya dengan tenang di televisi. Orang-orang juga, dari rumah mereka. Lalu ada yang memutuskan, yaitu VAR. Itu bisa menyakiti atau membantu, tapi sekarang semua jelas apakah itu offside (atau tidak), jika itu penalti, kami semua lebih terbuka,” ucapnya.
Sementara itu, kemenangan atas Bilbao sangatlah penting untuk Madrid. Los Blancos –julukan Madrid– semakin kukuh di posisi pertama, dengan koleksi 77 poin. Madrid unggul empat poin dari rival abadinya, Barcelona, yang menduduki posisi kedua.
Peluang Madrid untuk menjuarai Liga Spanyol musim ini terbuka lebar. Sebab, lawan Madrid pada empat pertandingan tersisa lebih lemah dibandingkan Ramos dan kawan-kawan. Madrid diprediksi bisa menyapu bersih empat pertandingan tersisa dengan kemenangan, sehingga akan menjadi kampiun Liga Spanyol musim ini.