Infomainbola – Debut Saul Niguez bersama Chelsea tak berjalan mulus. Manajer Chelsea, Thomas Tuchel, mengaku performa Saul tidak cukup bagus. Pemain 26 tahun itu terlalu mudah kehilangan bola.
Saul menjalani debutnya tatkala Chelsea berjumpa Aston Villa di pekan ke-4 Premier League 2021/2022. Pada duel di Stamford Bridge, Sabtu (11/9/2021) malam WIB, Chelsea menang dengan skor 3-0.
Dua dari tiga gol Chelsea dicetak Romelu Lukaku. Sedangkan, satu gol lainnya dicetak Mateo Kovacic. Hasil ini membuat Chelsea kini sudah mendapatkan 10 poin dari empat laga dan bersaing untuk puncak klasemen.
Mengapa Memainkan Saul Niguez?
Saul Niguez bergabung dengan Chelsea pada hari terakhir bursa transfer awal musim 2021/2022. Saul tidak punya banyak waktu untuk beradaptasi. Tuchel mengakui memainkan Saul adalah pilihan yang sulit baginya.
“Itu adalah keputusan yang sulit. Dia berjuang dan saya bertanggung jawab untuk itu,” buka Tuchel dikutip dari Football London.
“Saya menempatkan dia ke dalam laga yang sulit setelah jeda internasional dan sulit baginya untuk beradaptasi dengan fisik dan permainan secara umum. Saya merasa dia berjuang dengan intensitas dan tekanan dengan Aston Villa,” imbuh Saul.
Mudah Kehilangan Bola
Saul dinilai terlalu mudah kehilangan penguasaan bola. Umpannya juga tidak akurat. Selain itu, eks Atletico Madrid itu juga kesulitan dalam duel fisik. Saul tujuh kali kalah duel selama ada di lapangan.
“Saat latihan, sepertinya dia tidak punya masalah untuk beradaptasi, tetapi itulah latihan.”
“Pertandingan hari ini sangat intens karena itulah yang dilakukan Aston Villa. Saul kesulitan, beberapa kali kehilangan bola dengan sangat mudah, mungkin dia tidak terbiasa,” sambung Tuchel.
Saul kemudian diganti Jorginho pada awal babak kedua. “Itulah mengapa kami memutuskan menggantinya sebelum dia kehilangan kepercayaan diri,” kata Tuchel.
Tanggung Jawab Tuchel
Saul kesulitan pada laga debutnya. Dia belum cukup beradaptasi dengan Premier League. Namun, Tuchel tidak ingin menimpakan kesalahan pada gelandang 26 tahun.
“Sulit baginya untuk beradaptasi dengan sistem dan prinsip kami.”
“Jadi kami pikir, untuk memberikan sedikit lebih banyak stabilitas, kami akan mengubah bentuk menjadi 5-3-2 di babak kedua dengan Jorginho. Itu sulit tetapi dia dapat menerima bahwa itu adalah tanggung jawab saya dan itu mungkin juga normal,” tegas Tuchel.