info main bola – Ryan Giggs mengenang masa-masa dirinya masih membela Manchester United bersama peraih lima trofi Ballon d’Or, Cristiano Ronaldo. Pada suatu waktu, ia pernah memberi teguran keras kepada pria asal Portugal tersebut.
Kebersamaan antara kedua pemain tersebut bertahan selama tujuh musim, tepatnya hingga Ronaldo memilih pindah ke Real Madrid di tahun 2009. Giggs merupakan sosok senior bagi Ronaldo di Manchester United.
Eks pemain yang sekarang menukangi Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, berkata bahwa Giggs pernah memberikan teguran keras kepada Ronaldo. Teguran itu terkait kebiasaan Ronaldo mengonsumsi minuman bersoda.
Saking frustrasinya, Giggs sampai mendesak Ronaldo hingga ke dinding hanya untuk memberinya peringatan. Pria asal Wales itu sendiri tidak mengingat secara detail kejadian tersebut.
Giggs Pernah Menegur Ronaldo
Kendati tidak mengingat secara detail, namun Giggs sadar bahwa dirinya memberikan peringatan keras ke Ronaldo. Yang mengejutkan, Ronaldo memberikan respon atas teguran itu dengan mencetak hat-trick di laga berikutnya.
“Mungkin. Saya tidak tahu apakah saya menjepitnya [ke dinding],” kenang Giggs soal kejadian itu saat berbincang dengan Utd Podcast.
“Saya mungkin memberitahu dia, ‘kami tidak melakukan ini’, kemudian dia pergi lalu mencetak hat-trick! ‘Saya meminum apapun yang saya mau, Giggsy!’,” lanjutnya.
Cara Menghukum Diri Sendiri
Insiden ini memberikan sedikit gambaran seberapa tinggi level disiplin Manchester United di bawah asuhan Sir Alex Ferguson. Tentu saja, ini juga mencerminkan profesionalitas Giggs waktu masih aktif sebagai pemain.
Giggs punya cara tersendiri untuk memotivasi dirinya, atau bahkan memberikan hukuman jika bermain buruk. Salah satunya adalah dengan memangkas konsumsi makanan yang paling ia suka.
“Saya menyukai coklat dan menaruh banyak mentega pada roti panggang saya. Ketika saya tidak bermain dengan baik atau meras sedikit lamban, saya berhenti memakannya,” tambahnya.
“Jika saya bermain dengan baik usai mengonsumsi banyak mentega, saya akan melanjutkannya. Ini bukan soal fisik, tapi mental. Ini soal memberikan hukuman kepada diri sendiri,” pungkasnya.