info main bola Batal Dibeli Pangeran Arab, Newcastle Tuntut Premier League?

info main bola
info main bola

info main bola – Pemilik Newcastle United Mike Ashley tak terima proses akuisisi klubnya oleh konsorsium Arab Saudi digagalkan oleh Premier League. Ia membuka kemungkinan menuntut operator Liga Inggris tersebut.

Sebelumnya, proses ambil alih itu resmi batal pada 31 Juli lalu. Konsorsium Arab Saudi lewat Public Investment Fund pimpinan Pangeran Mohammed bin Salman memilih mundur usai proses yang berlarut-larut dalam uji kelayakan pemilik.

Padahal, mereka sudah menyiapkan dana 300 juta pound untuk mengakuisisi The Magpies. Uang muka sebesar 17 juta pound diketahui juga sudah masuk kantong Ashley.

Ashley rupanya masih tak terima oleh sikap Premier League tersebut, yang dianggap mengulur waktu dan tak terang-terangan menjelaskan lamanya uji kelayakan tersebut. Upaya lewat jalur hukum kini menjadi opsi yang dipertimbangkan taipan 56 tahun itu.

“Newcastle United mengkonfirmasi bahwa Premier League telah menolak proses akuisisi yang dibuat oleh PCP Capital Partners, Reuben bersaudara, dan Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi berdasarkan tes kelayakan pemilik,” tulis pernyataan resmi Newcastle, dikutip Sky Sports.

“Kesimpulan itu dicapai meski klub telah menyediakan bukti kuat dan juga opini hukum bahwa PIF berstatus independen dari Pemerintah Arab Saudi.”

“Klub dan pemiliknya tak menerima langkah CEO Premier League Richard Masters dan juga Premier League sendiri terkait hal ini dan akan mempertimbangkan segala opsi relevan yang tersedia.”

“Mike Ashley memahami rasa frustrasi suporter dan ingin meyakinkan mereka bahwaw ia berkomitmen penuh memastikan proses akuisisi ini akan berjalan sampai tuntas karena ia juga merasa hal ini merupakan langkah terbaik bagi klub.”

“Mike akan terus mendukung Steve Bruce, para pemain, dan para staf dan mendoakan kesuksesan mereka di musim depan,” tutup pernyataan tersebut.

Lamanya proses uji kelayakan pemilik tak lepas dari banyaknya tekanan yang diberikan kepada Premier League. Hal itu terkait sejumlah kasus yang menimpa Pemerintah Arab Saudi, yang di antaranya tersandung kasus pelanggaran HAM dan pembajakan siaran langsung olahraga.

 

info main bola