info main bola – Rekor tak terkalahkan AC Milan di musim ini akhirnya berhasil dipatahkan dan siapa lagi kalau bukan penguasa Serie A Juventus yang melakukannya untuk membuat persaingan gelar di Liga Italia musim ini semakin terbuka.
Juventus datang ke San Siro dengan ambisi tinggi untuk memangkas gap dari AC Milan yang unggul 10 poin di puncak klasemen, dan juara bertahan berhasil melakukannya dengan baik usai mengalahkan tuan rumah dengan skor telak 3-1 pada Kamis (7/1) dini hari WIB.
Pasukan Andrea Pirlo sudah unggul dulu menit ke-18 melalui penyelesaian klinis Federico Chiesa, sayang permainan mereka sempat mengendur di akhir babak pertama yang membuat mereka kebobolan gol Davide Calabria dan skor imbang 1-1 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua Juventus kembali menemukan permainan dan dominasi mereka, akhirnya mengembalikan keunggulan melalui gol kedua Federico Chiesa dan penyelesaian pemain pengganti Weston McKennie, untuk membawa bianconeri kini hanya tinggal tujuh poin dengan satu laga di tangan dari rossoneri.
Nyonya Tua memang bermain lebih dominan kendati bermain di San Siro dengan 57 persen penguasaan bola dan kini manajer Andrea Pirlo mengungkapkan kunci kemenangan timnya, menunjukkan semangat tim yang ingin memegang kendali melawan Milan sembari menjelaskan mengapa dia menempatkan Federico Chiesa di kanan untuk melawan Theo Hernandez.
“Itu penting bagi kami, kami tidak tertarik dengan hasil tim-tim di atas kami, karena kami berkonsentrasi pada kemajuan kami sendiri. Kami akan melihat dalam beberapa bulan di mana kami berada,” kata bos berusia 41 tahun itu kepada Sky Sport Italia. “Hal terpenting adalah semangat tim yang ingin memegang kendali, terutama melawan pemimpin klasemen Serie A di kandang mereka sendiri.”
“Soal perubahan posisi Chiesa, idenya adalah untuk membuat Theo tetap berada di bawah tekanan dan tidak membiarkan dia terus maju sebebas biasanya, terutama ketika dia harus berurusan dengan pemain yang juga bagus dalam situasi satu lawan satu. Kami mendatangkan Chiesa untuk menantang lawan di sepertiga akhir lapangan, posisinya mungkin berubah, tapi perannya tidak.”