info main bola – Pelatih Everton, Carlo Ancelotti mengagumi gelandang Napoli, Piotr Zielinski, namun menurut sang taktisi pemain asal Polandia tersebut masih memiliki satu kekurangan yakni konsistensi atau kontinuitas dalam permainannya.
Penampilan dari gelandang milik Napoli asal Polandia, Piotr Zielinski memang kembali menarik perhatian penggemar sepak bola, terutama Serie A akhir-akhir ini. Peran pentingnya dalam membantu tim asuhan Gennaro Gattuso meraih angka penuh dalam laga melawan Cagliari pada akhir pekan kemarin membuat sang gelandang menuai pujian.
Gattuso sendiri sempat menyebut seorang Zielinski sebagai seorang pemain spesial karena memiliki kemampuan untuk merusak pertahanan lawan dengan pergerakan serta kecepatannya. Pujian terhadap kualitas dari gelandang 26-tahun itu juga disetujui oleh mantan taktisi dari Napoli sebelunya yang kini menukangi Everton yakni, Carlo Ancelotti.
Dalam percakapannya dengan Radio Anch’io Sport, Ancelotti menyebutkan bahwa Zielinski memang seorang geandang yang memiliki skill sangat lengkap dan bisa bermain di banyak posisi yang berbeda. Pelatih berpengalaman tersebut menambahkan bahwa pemain timnas Polandia itu dinilai sebagai sosok yang komplit karena memang memiliki skill dengan bola yang bagus serta sangat dinamis.
Akan tetapi, Ancelotti juga mengungkapkan satu kekurangan utama dari seorang Zielinski selama ini, yakni kontinuitas dari permainannya. Hal tersebut yang sepertinya masih menahan mantan pemain Udinese itu untuk menjadi seorang gelandang kelas dunia sesuai dengan potensi serta kapasitasnya.
Memang memiliki konsistensi dalam menampilkan kualitas di lapangan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan bagi banyak pemain. Karenanyalah hingga kini, Zielinski bisa dibilang masih belum benar-benar disebut sebagai seorang bintang besar dalam sepak bola Italia atau bahkan Eropa.
Tentunya pernyataan dari seorang Ancelotti juga bisa menjadi sebuah lecutan semangan bagi seorang Zielinski untuk meningkatkan kontinuitasnya dalam bermain baik bersama Napoli ataupun Polandia. Jika dia mampu mengatasi masalah tersebut, bisa jadi sosok pemain 26-tahun tersebut akan benar-benar menjelma menjadi bintang besar yang bukan tidak mungkin akan mampu memimpin timnya untuk meraih gelar juara ataupun prestasi hebat lainnya.
