info main bola – La Liga menyajikan laga seru antara dua klub raksasa Spanyol, Real Madrid melawan Barcelona, di Estadio Alfredo Di Stefano pada hari Minggu (11/4/2021). Duel yang juga dikenal dengan sebutan ‘El Clasico’ tersebut dimenangkan Madrid dengan skor tipis 2-1.
Dua gol penentu kemenangan Madrid tercipta ketika pertandingan belum genap berjalan 30 menit dari aksi Karim Benzema dan Toni Kroos. Barcelona sendiri baru bisa mengejar pada menit ke-60 lewat gol Oscar Mingueza.
Barcelona yang dipimpin Ronald Koeman gagal memanfaatkan menit yang tersisa untuk mencetak gol penyama kedudukan. Bahkan, kartu merah yang diterima Casemiro juga tidak begitu membantu. Pada akhirnya, mereka harus menerima kekalahan.
Sedikitnya ada lima pelajaran penting yang Bolaneters harus ketahui dari laga antara Real Madrid melawan Barcelona ini.
Aksi Gemilang Federico Valverde
Zidane membuat kejutan dalam formasi 4-1-4-1 yang ia gunakan di pertandingan kali ini. Alih-alih memainkan Marco Asensio yang rajin mencetak gol dalam empat penampilan terakhir, ia malah menugaskan Federico Valverde untuk mengisi posisinya.
Dalam laga sepenting El Clasico, Zidane mengambil resiko yang terbilang cukup besar. Namun siapa yang menyangka kalau pria berumur 22 tahun tersebut sanggup mengacak-acak lini belakang Real Madrid dengan aksi solo-runnya?
Faktanya, aksi solo run itulah yang menjadi awal dari gol Benzema pada menit ke-13. Dari wilayah Real Madrid hingga ke depan kotak penalti Barcelona, ia berlari dengan cepat sembari membawa bola, menarik perhatian dua pemain dan mengirimnya ke Lucas Vazquez.
Vazquez lalu memberikan assist kepada Benzema yang berhasil mengalihkan perhatian publik dengan gol backheel miliknya. Tapi, perlu diingat kalau gol tersebut takkan tercipta tanpa aksi solo gemilang dari Valverde.
Kali Ini, Zidane Pantas Mendapatkan Pujian
Zidane jarang berselimutkan pujian di musim ini, bahkan ketika Real Madrid menang sekalipun. Namun untuk kali ini, pria asal Prancis tersebut pantas mendapatkan segala pujian karena telah berhasil membantu Los Merengues mengalahkan rival utamanya.
Ia membawa skuad Madrid yang pincang untuk bertemu Barcelona, selang beberapa hari saja setelah menjalani laga berat melawan Liverpool. Tidak ada sosok seperti Sergio Ramos, Raphael Varane, Dani Carvajal, hingga Eden Hazard di laga ini.
Kendati demikian, kejeniusannya membuat Real Madrid mampu meraih kemenangan atas Barcelona dengan skuad yang pincang. Salah satu kejeniusannya adalah dengan memainkan Federico Valverde untuk menggantikan Marco Asensio.
Berhenti Mengeluhkan Wasit, Barcelona!
Duel antara dua klub raksasa Spanyol ini seringkali dinantikan oleh para penikmat sepak bola. Pasalnya, pertemuan antara kedua tim kerap diselimuti dengan bumbu-bumbu kontroversi yang membuat pertandingan berlangsung seru untuk disaksikan.
Barcelona, selepas pertandingan, mengklaim bahwa pelanggaran yang dilakukan Ferland Mendy terhadap Martin Braithwaite di kotak terlarang seharusnya menghasilkan penalti. Namun sang wasit merasa sentuhan yang terjadi belum cukup untuk disebut sebagai pelanggaran.
Ronald Koeman secara tegas menyatakan kalau insiden tersebut seharusnya menghasilkan penalti untuk timnya. Namun, daripada mengeluhkan pelanggaran dengan kontak yang minim, bukannya Barcelona sebaiknya berkaca pada penampilannya? Mengingat performa mereka tidak begitu bagus terutama di 30 menit babak pertama.
Ronald Koeman Ciut Lagi di Depan Tim Besar
Setelah mengalami inkonsistensi di awal musim, Barcelona mulai menapakkan kaki di tanah dan melaju dengan sangat kencang di pentas La Liga. Sebelum laga ini digelar, mereka belum menelan kekalahan sekalipun sejak bulan Desember 2020 lalu.
Torehan apik tersebut berhenti di tangan Real Madrid. Pun mereka tak mampu mengalahkan juara bertahan La Liga tersebut di putaran pertama yang digelar pada bulan Oktober lalu. Begitu juga dengan Atletico Madrid yang sempat lama bertengger di puncak La Liga.
Jika cakupannya diperluas ke Liga Champions, Barcelona juga sempat merasakan kekalahan saat menghadapi Juventus di fase grup. Dan belum lama ini, mereka dipaksa bertekuk lutut oleh PSG dan terancam tak bisa melaju ke semifinal.
Paceklik Gol Messi Berlanjut
Kepergian Cristiano Ronaldo dari Real Madrid seharusnya bisa menjadi keuntungan besar buat Lionel Messi. Namun, terhitung sejak tahun 2018, pria asal Argentina tersebut tak bisa mencetak gol dalam laga El Clasico.
Tujuh pertandingan El Clasico telah dijalani Messi sejak Ronaldo hengkang, tak sekalipun ia mampu menyarangkan bola ke gawang Los Merengues. Tetapi, bukannya Messi tidak berusaha. Hanya saja, lagi-lagi, Dewi Fortuna tidak berpihak kepadanya.
Menurut catatan Whoscored, Messi melepaskan tujuh tembakan yang dua di antaranya menemui sasaran. Ia mengancam gawang Madrid berulang kali dengan aksi dribbling-nya sampai Whoscored memberinya rating 7.8, terbaik di laga ini.