Info Main Bola – Juventus dipertemukan dengan Spezia dalam laga pekan ke-28 Serie A yang berlangsung pada Senin (7/3/2022) dini hari WIB. Bermain di Allianz Stadium, Bianconeri berhasil meraih tiga poin meski sedikit tertatih-tatih.
Raksasa Italia tersebut kesulitan menembus lini belakang Spezia yang tampil cukup disiplin. Untungnya, kesalahan dari Ivan Provedel membuat Juventus bisa mencetak gol melalui Alvaro Morata pada menit ke-21.
Ada lima pelajaran penting yang Bolaneters patut simak dari laga ini. Informasi selengkapnya bisa didapatkan dengan melakukan scroll ke bawah.
3-5-2 Mempertebal Benteng Juventus
Juventus hanya mampu meraih satu clean sheet dari semua pertandingan yang dilakoninya sepanjang bulan Februari lalu. Memasuki bulan Maret, Massimiliano Allegri selaku pelatih melakukan perubahan formasi.
Mulai dari laga kontra Fiorentina di Coppa Italia beberapa hari yang lalu, Allegri menerapkan formasi 3-5-2. Format itu sendiri menyajikan ketenangan di belakang karena ada tiga bek yang setia mengawal Wojciech Szczesny.
Hasilnya terlihat, Juventus mengalahkan Fiorentina dan Spezia serta berhasil mencatatkan clean sheet. Perubahan ini cukup krusial karena Juventus tidak boleh kehilangan poin lagi agar bisa bertahan di empat besar sampai pekan terakhir.
Manuel Locatelli Kembali Terlihat
Adrien Rabiot, Arthur Melo, dan gelandang Juventus lainnya tidaklah seburuk itu. Namun boleh dikatakan bahwa atribut yang mereka miliki tidak sesuai dengan kebutuhan Allegri.
Situasi ini membuat Manuel Locatelli jadi harus berkorban. Allegri tidak memiliki gelandang dengan atribut bertahan seapik Locatelli, sehingga eks Sassuolo itu mau tak mau harus bermain di dekat kotak penalti sendiri.
Pada laga kontra Spezia, Allegri memberikan peran menyerang kepada Locatelli dan menarik Rabiot mundur ke belakang. Dan keputusan ini menunjukkan betapa berbahayanya Juventus jika Locatelli berada dekat dengan barisan penyerang.
Vlahovic Kekurangan Suplai Bola
Bicara soal visi permainan, Rabiot tidak sebaik Locatelli. Ia bukan seorang gelandang yang bisa mendeteksi rekan setim dan mengirimkan umpan terakhir. Locatelli bisa melakukan itu dan terbukti saat dirinya memberikan asis kepada Morata.
Masalahnya, bergantung pada Locatelli saja tidak cukup. Juventus masih membutuhkan percikan kreativitas. Bahkan Arthur yang beberapa kali menyerang pun masih belum bisa memberikan itu.
Korbannya sudah jelas, yakni Dusan Vlahovic. Ia jarang mendapatkan suplai bola yang memanjakan. Ditambah lagi Morata tidak begitu cemerlang meski mencetak gol dan Juan Cuadrado cukup egois ketika berada di depan gawang.
Opta mencatat bahwa Vlahovic tidak melepaskan satu pun tembakan selama pertandingan melawan Spezia berjalan. Kali pertama dirinya membukukan torehan buruk tersebut di ajang Serie A musim ini.
Setidaknya Spezia Sudah Berusaha
Spezia memang kalah, tapi penampilannya perlu diapresiasi dengan layak. Mereka masih mampu memberikan perlawanan dan memiliki beberapa peluang emas yang seharusnya bisa menghasilkan gol penyama kedudukan.
Performa mereka membaik di babak kedua. Juventus tidak dibiarkan melepaskan tembakan tepat sasaran. Di sisi lain, Spezia mampu membahayakan Bianconeri sebanyak tiga kali dan meningkatkan penguasaan bola.
Ini adalah kekalahan keempat berturut-turut Spezia di ajang Serie A musim ini. Tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah klub di pentas papan atas Italia itu – yang dimulai pada tahun 2020 lalu.
TERKAIT: Juventus Ambil Anca
Belum Waktunya Menyerah, Allegri!
Terlepas dari buruknya performa, Juventus menang dan berhak mendapatkan tiga poin. Itu faktanya. Dan ketika mendapatkan tiga poin, peluang Bianconeri untuk mengakhiri musim 2021/22 sebagai juara semakin membesar.
Allegri, dalam beberapa kesempatan saat bertemu awak media, selalu menunjukkan rasa pesimisnya soal itu. Ia selalu berkata kalau Juventus takkan keluar sebagai juara, terutama kalau melihat rival-rivalnya bermain.
Namun mengibarkan bendera putih masih terlalu dini. Inter Milan, Napoli dan AC Milan seringkali terpeleset pada laga-laga yang tidak diduga. Juventus masih punya harapan, dan Allegri tidak boleh menyerah terlalu cepat.