Info main bola – Arsenal meraih hasil bagus ketika menjamu Liverpool pada pekan ke-36 Premier League, Kamis (16/7/2020) dini hari WIB. Bermain di Stadion Emirates, Arsenal mengalahkan sang juara dengan skor 2-1.
Arsenal sempat tertinggal lebih dulu akibat gol Sadio Mane, Arsenal mampu bangkit dan membalikkan keadaan berkat gol Alexandre Lacazette dan Reiss Nelson.
Arsenal masih tertahan di peringkat sembilan dengan poin 53, sedangkan Liverpool yang sudah dipastikan juara kini tetap mengoleksi 93 poin. Artinya, mereka tak bakal bisa mencapai 100 poin di akhir musim.
Kekalahan dari Arsenal menjadi kekalahan ketiga bagi Liverpool di Premier League 2019/2020. Tentu saja ada banyak catatan bagi pasukan Jurgen Klopp. Apalagi, ini adalah kekalahan pertama Klopp dari Arsenal.
Di sisi lain, Mikel Arteta mampu menunjukkan progres yang cukup bagus di Arsenal. Sempat kalah dari Tottenham, mereka bangkit dan menang dari Liverpool. Lantas, pelajaran apa yang bisa didapat dari duel Arsenal vs Liverpool?
1. Liverpool Butuh Pemain Baru
Laga melawan Arsenal menjadi bukti bahwa Liverpool butuh pemain baru. Jurgen Klopp harus mencari satu pemain yang bisa mengubah jalannya laga atau memberi opsi bagi timnya untuk tampil dengan gaya yang berbeda ketika mengalami kebuntuan.
Divock Origi dan Takumi Minamino kesulitan menjadi pembeda ketiga pemain depan tak tampil bagus. Alex Oxlade-Chamberlain dan Xherdan Shaqiri juga belum memberikan kontribusi yang maksimal.
Liverpool sempat membidik Timo Werner untuk musim 2019/2020. Pemain 24 tahun diyakini bisa menjadi opsi yang tepat di lini depan selain Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah. Namun, Liverpool tak punya uang dan Timo Werner pindah ke Chelsea.
Jurgen Klopp nampaknya harus memaksa direksi Liverpool untuk membeli pemain baru agar ada perbedaan dari cara bermain Liverpool musim depan.
2. Skuad Muda Arsenal Menjanjikan
Fans Arsenal nampaknya bakal segera lupa pada sosok Mesut Ozil. Sebab, di bawah kendali Mikel Arteta, ada banyak pemain muda yang tampil menjanjikan untuk klub asal London Utara tersebut.
Reiss Nelson tampil gemilang pada duel lawan Liverpool dan usianya baru 20 tahun. Lalu, ada Bukayo Saka yang bisa bermain di banyak posisi. Usianya baru 18 tahun.
Mikel Arteta juga masih punya Kieran Tierney [23 tahun] dan Rob Holding [24 tahun] yang tampil bagus di laga kontra Liverpool.
Jangan lupakan pula pemain potensial seperti Gabriel Martinelli [19], Eddie Nketieh [21], Joe Willock [20], dan Aisley Maitland-Niles [22]. Arsenal juga masih punya William Saliba [19] yang bergabung pada musim 2020/2021
3. Formasi 3 Bek Mikel Arteta
Sejak kalah dari Brighton, Mikel Arteta melakukan perubahan di lini belakang. Mikel Arteta memakai formasi dengan tiga bek. Pada laga pertama dengan formasi ini, The Gunners menang 2-0 atas Southampton.
Setelah itu, Arsenal terus bermain bagus dengan formasi tiga bek. Arsenal menang lawan Sheffield, Norwich, Wolves, dan imbang lawan Leicester. Setelah itu, Arsenal kalah dari Tottenham. Info main bola
Kekalahan dari Tottenham membuat formasi tiga bek Mikel Arteta nampak rawan. Sebab, dia tidak punya pemain yang bisa melakukan build-up dengan baik. Namun, Arteta memperbaikinya di laga melawan Liverpool.
Dengan formasi 3-4-3, Mikel Arteta mampu meredam para pemain sayap Liverpool dan memaksa mereka banyak melakukan umpan jauh.
4. Yakin Mau Lepas Alexandre Lacazette?
Alexandre Lacazette sempat disebut bakal dilepas Arsenal. Banyak klub yang tertarik pada servis pemain asal Prancis. Ada Atletico Madrid, Juventus hingga Inter Mian.
Namun, Mikel Arteta harus berpikir ulang jika hendak menjual Alexandre Lacazette. Walau punya Gabriel Martinelli -yang kini cedera- manajer asal Spanyol masih sangat membutuhkan penyerang dengan level seperti Alexandre.
Alexandre tampil sangat bagus di laga melawan Liverpool. Bukan hanya mencetak gol dan assist, Alexandre juga bekerja keras. Alexandre membuat empat tekel, paling banyak jika dibanding pemain lain pada duel ini.
Alexandre mencetak tiga gol dalam empat laga terakhir.
5. Liverpool Butuh Pemain Kreatif
Liverpool telah menjadi tim dengan lini serang menakjubkan dalam dua musim terakhir. Jurgen Klopp punya fondasi yang kuat di sisi sayap, baik bek sayap maupun penyerang sayap, sebagai kekuatan utama di lini serang.
Sayangnya, Liverpool tidak punya pemain kreatif di lini tengah. Jordan Henderson, Gini Wijnaldum, dan Fabinho jelas tidak masuk dalam kriteria. Oxlade-Chamberlain juga masih jauh dari harapan.
Ketika sayap-sayap Liverpool patah, seperti yang terjadi di laga kontra Arsenal, Jurgen Klopp tidak punya banyak opsi. Nampak sekali barisan gelandang kurang melakukan manuver dan lebih banyak melepas umpan ke samping.
Liverpool nampaknya butuh pemain kreatif di posisi gelandang pada musim depan.
