infomainbola – Mantan pesepakbola yang kini menjadi agen pemain, Kent Karlsen mengungkapkan alasan mengapa Martin Odegaard lebih memilih bergabung dengan Real Madrid ketimbang Barcelona.
Pada Januari 2015 silam, Odegaard yang kala itu masih berusia 15 tahun digaet Real Madrid dari klub Norwegia, Stromsgodset dengan biaya transfer berkisar antara 3 hingga 4 juta euro.
Usai sempat mengalami kesulitan di tim Castilla dan sempat dipinjamkan ke dua klub Belanda, Odegaard akhirnya sukses menunjukkan sinarnya musim ini bersama Real Sociedad.
Barcelona Datang Dulu
Karlsen mengungkapkan bahwa sejatinya sebelum Real Madrid, Barcelona lebih dulu datang kepada Odegaard. Sayang kala itu Barca tengah mendapat sanksi embargo transfer.
“Kami menggelar rapat awal di Norwegia dan kemudian kami diundang ke Barcelona. Kami mengunjungi klub dan bertemu Andoni Zubizarreta, yang menceritakan semua proyek pengembangan sepak bola usia muda. Mereka mengundang kami menyaksikan laga Liga Champions antara Barca dan Ajax. Sungguh sebuah malam yang sangat spesial,” ungkap Karlsen kepada Cadena SER.
“Barcelona merupakan klub hebat, tapi Martin dan ayahnya memperhitungkan banyak hal sebelum mengambil keputusan. Mereka mengunjungi banyak klub, dan pada akhirnya memilih klub lainnya,” tambahnya.
Tawaran Real Madrid
Real Madrid pun akhirnya memanfaatkan celah dengan melayangkan tawaran menggiurkan untuk Odegaard yang sulit untuk ditolak.
“Pada akhirnya Real Madrid menawarkan paket komplet. Mereka memiliki rencana untuk Martin. Dia akan berlatih bersama tim utama. Itu adalah rencana yang bagus,” ujar Karlsen.
“Zinedine Zidane akan banyak melibatkan dia dan secara keseluruhan klub menawarkan proyek hebat. Pada akhirnya dia menuruti apa kata hatinya,” katanya.
Idolakan Messi
Rupanya, seorang Odegaard kecil sangat mengidolakan bintang Barcelona, Lionel Messi. Odegaard pun berharap bisa bermain dalam satu tim dengan La Pulga.
“Tentu saja dia ingin bermain dengan Messi, karena dia adalah sosok yang diidolakan Odegaard ketika muda. Dia mencoba meniru umpan, dribble, dan caranya bermain. Saya tak bisa mengatakan dia bermimpi bermain bersama Messi, itu saya tak tahu,” tutur Karlsen.
“Tentu saja tak bisa dibandingkan antara pemain mana pun dengan Messi. Dia yang terbaik. Jadi ketika Anda melihat Martin bermain, Anda bisa melihat proses belajar dan semua yang ia ambil dari Messi,” tukasnya.