‘Fergie Time’ dan Beragam Istilah ‘Nyeleneh’ di Dunia Sepak Bola yang Perlu Diketahui

Infomainbola – Keseruan dalam dunia sepak bola tidak hanya terbatas pada apa yang terjadi di atas lapangan saja. Komentator di televisi pun kerap memberikan hiburan menarik dengan sajian kata-kata untuk melaporkan jalannya pertandingan.

Salah satu komentator terkemuka Indonesia, Bung Hadi Gunawan, mempopulerkan penggunaan ‘Ahay’ dalam setiap pertandingan. Komentator lainnya pun tidak lupa untuk menggunakan istilah ‘nyeleneh’ untuk menghibur para penonton di rumah.

Hal yang sama juga dilakukan oleh komentator dari luar negeri saat membawakan pertandingan liga papan atas Eropa seperti Premier League dan La Liga. Namun karena kendala bahasa, kerap kali penontonnya tidak memahami istilah tersebut.

Bagian Satu

Anti-football

Sepak bola kerap disebut sebagai ‘Permainan yang Indah’. Sementara istilah Anti-football digunakan untuk melabeli sebuah tim yang tampil bertahan dan, di beberapa kasus, bermain kasar.

Istilah tersebut muncul untuk pertama kalinya di tahun 1968, di mana Estudiantes yang berasal dari Argentina bertemu Manchester United dalam ajang Intercontinental Cup. Sematan istilah ‘Anti-football’ diberikan kepada Estudiantes di laga tersebut.

Back of the Net

Istilah ‘back of the net’ kerap muncul saat sebuah gol tercipta melalui tembakan keras yang membuat bola tidak hanya melewati garis, tapi juga sampai menghujam jala gawang.

Uniknya, istilah ini tidak lahir dalam dunia sepak bola. Kalimat ‘back of the net’ ini terinspirasi dari karakter sitkom I’m Alan Patridge bernama Alan Patridge yang diperankan oleh Steve Coogan.

Fergie Time

‘Fergie Time’ muncul untuk pertama kalinya pada era 1990-an. Benar, istilah ini terinspirasi dari nama karib pelatih Manchester United di era tersebut, yakni Sir Alex Ferguson.

Istilah ini biasanya digunakan saat laga yang dilakoni Manchester United memasuki masa injury time. Ferguson kerap menunjuk jam tangannya dari pinggir lapangan dan pemain Manchester United akan mencetak gol krusial.

Bagian Dua

Fox in the Box

‘Fox in the box’ adalah istilah yang kerap disebutkan saat seorang penyerang mencetak gol. Namun tidak dalam proses yang cerdik di dalam kotak penalti. Michael Owen adalah salah satu aktor terbaik untuk ini.

Gol dari seorang ‘fox in the box’ tercipta setelah sang penyerang berhasil melepaskan diri dari kawalan pemain bertahan lawan. Dengan kecepatannya, ia mengelabui bek dan mencetak gol dari posisi yang tak terduga.

Hairdryer Treatment

Istilah ‘hairdryer treatment’ umumnya diberikan kepada pelatih yang tegas. Pelatih akan memarahi pemainnya yang tidak melaksanakan tugas dengan baik di depan wajahnya seperti pengering rambut.

Hollywood Pass

Beberapa pemain seringkali melepaskan umpan panjang yang tidak hanya memanjakan penyerang, namun juga pandangan para penonton. Namun tak jarang beberapa operan terlihat memukau tapi tak begitu bermakna dalam permainan.

Istilah ‘Hollywood pass’ digunakan untuk menggambarkan umpan panjang dari satu sisi pinggir lapangan ke sisi lainnya. Tetapi, ‘Hollywood pass’ ini memiliki tingkat resiko yang lebih besar ketimbang operan seperti pada umumnya.

Bagian Tiga

Mickey Mouse Cup

Sebuah negara kerap memiliki banyak kompetisi dalam satu musimnya. Contohnya Inggris dengan empat kompetisi yang bisa diikuti oleh klub dari berbagai kasta dalam satu musim.

Kendati demikian, tidak semua kompetisi masuk dalam skala prioritas klub. Biasanya klub hanya menimbang kompetisi yang bergengsi serta berhadiah uang besar. Pentas yang tidak masuk skala prioritas itu kemudian disebut sebagai ‘Mickey Mouse Cup’.

On a Cold, Wet Night in Stoke

Secara harfiah, istilah ini berarti ‘Pada malam yang dingin dan basah di Stoke’. Kalimat ini terlontar dari mulut salah seorang pandit bernama Andy Gray di tahun 2010.

Pemain yang disematkan istilah ‘on a cold, wet night in Stoke’ diyakini akan kesulitan jika bermain di Inggris. Gray melontarkan kalimat ini untuk mempertegas opininya bahwa bintang Barcelona, Lionel Messi, akan kesulitan bermain dalam kondisi cuaca di Inggris.

Put it on a Plate

Secara harfiah, istilah ini berarti ‘menaruh sesuatu di atas piring’. Biasanya kalimat ini terlontar saat pemain bekerja sedimikian keras menciptakan peluang yang mudah untuk dikonversi menjadi gol oleh rekan setimnya.

Bagian Empat

Roy of the Rovers Stuffs

Kalimat ‘This is Roy of the Rovers stuffs’ kerap kali terlontar dari seorang komentator internasional. Ini digunakan sebagai contoh jika ada tim kuda hitam yang berhasil mengalahkan tim unggulan.

Istilah ini juga tidak lahir dalam dunia sepak bola. Roy the Rovers adalah sebuah komik yang populer pada bagian kedua abad ke-20 di Britania Raya.

St Totteringham’s Day

Ini adalah istilah yang tidak dirayakan Arsenal pada setiap tahunnya. Seperti yang diketahui, the Gunners punya rival bebuyutan di Premier League yang bernama Tottenham.

‘St Totteringham’s Day’ dirayakan oleh fans Arsenal saat tim kesayangannya, secara hitung-hitungan, sudah tidak bisa disalip oleh Tottenham di klasemen Premier League.

Youtube Footballer

‘Youtube Footballer’ adalah istilah kekinian. Biasanya digunakan saat membicarakan pemain yang mengeluarkan keahlian rumit namun tidak mempengaruhi pertandingan secara keseluruhan.

Umumnya, ‘Youtube Footballer’ dicap sebagai pemain yang egois dan mencari perhatian. Mantan kapten Liverpool, Graeme Souness, pernah menggunakan istilah ini untuk menggambarkan permainan Paul Pogba.

(Goal International)

https://4.bp.blogspot.com/-PfzE9LWKyvw/WkRyoqWy17I/AAAAAAAABAI/DR3f3o2hzIkUoOxVEbZon1rWv1WaC7yswCLcBGAs/s1600/header.gif