Fabregas Balas Courtois: Barcelona Pantas Kok Dinyatakan Juara

MADRID, SPAIN - MARCH 01: Lionel Messi of FC Barcelona battles for possession with Casemiro of Real Madrid during the Liga match between Real Madrid CF and FC Barcelona at Estadio Santiago Bernabeu on March 01, 2020 in Madrid, Spain. (Photo by Gonzalo Arroyo Moreno/Getty Images)

INFOMAINBOLA – Kiper Real Madrid Thibaut Courtois merasa Barcelona tak pantas dinyatakan juara andai LaLiga tak lanjut. Cesc Fabregas menilai tiap orang punya kepentingan.

LaLiga masih terus bersiap untuk melanjutkan kompetisi yang sudah ditangguhkan sejak 12 Maret lalu. Per 23 Maret lalu, statusnya disetop sementara tanpa batas waktu.

Bulan Juni menjadi target LaLiga untuk kembali bergulir. Saat ini klub-klub mulai dipersilakan menggelar latihan lagi, dengan protokol ketat termasuk para pemain berlatih secara individu.

Nantinya ada empat tahap yang harus dilalui sebelum LaLiga bisa dilanjutkan. Ini tentu saja bakal tetap bergantung pada dinamika situasi terkait pandemi COVID-19 di Spanyol.

Spanyol sejauh ini jadi negara paling terdampak kedua setelah Amerika Serikat, dengan 253 ribu kasus virus Corona. Meski sudah bersiap untuk melanjutkan kompetisi, risiko untuk musim dihentikan sepenuhnya tetap ada.

Liga Prancis dan Belanda sebelumnya telah mengambil opsi menghentikan kompetisi secara permanen. Bedanya, Liga Prancis menyatakan pemimpin klasemen yakni Paris Saint-Germain sebagai juara sementara di Belanda tak menunjuk juara.

Di LaLiga, Courtois sebelumnya menilai Barcelona tak sepantasnya dinyatakan juara karena selisih dengan Real Madrid cuma dua poin. Selain itu, Madrid unggul head-to-head musim ini dengan sekali menang dan sekali imbang.

Mantan gelandang Barcelona Cesc Fabregas menganggap pendapat itu wajar karena setiap orang punya kepentingannya masing-masing. Pemain AS Monaco itu, sebagai orang Barcelona, tentu saja mendukung Blaugrana ditunjuk sebagai pemenang kalau musim dihentikan sepenuhnya.

“Semua orang punya kepentingannya masing-masing. Di Monaco, kami dibiarkan tanpa kompetisi Eropa,” ungkap Fabregas kepada TVE seperti dikutip Marca.

“Tapi kalau LaLiga dihentikan, seperti yang terjadi di Prancis, Barcelona akan jadi pemenang yang layak. Kami bukannya berhenti karena kami menginginkannya, kami melakukannya untuk alasan yang tidak bisa dihindari,” imbuhnya.

Dengan Liga Prancis dihentikan, Monaco finis di posisi sembilan dengan 40 poin dari 28 laga. Mereka berjarak sembilan poin dari Lille di posisi empat yang merupakan batas zona Eropa.