Elang Ibu Kota Terbang Tinggi Buah dari Kesabaran

GENOA, ITALY - FEBRUARY 23: Sergej Milinkovic Savic of SS Lazio compte for the ball with Domenico Criscito of Genoa CFC during the Serie A match between Genoa CFC and SS Lazio at Stadio Luigi Ferraris on February 23, 2020 in Genoa, Italy. (Photo by Marco Rosi/Getty Images)

INFOMAINBOLA – Mantan pemain Lazio, Marco Di Vaio, memuji kejelian direksi La Aquile dalam membangun tim yang kuat. Tanpa dana besar, Lazio kini mampu melejit di Serie A.

Lazio tampil menawan di musim ini di bawah besutan Simone Inzaghi. Mereka menjadi salah kandidat peraih Scudetto dengan berada di posisi kedua Serie A.

Lazio mengumpulkan 62 poin hanya terpaut satu angka dari Juventus di puncak klasemen. Mereka bahkan tercatat tak terkalahkan dalam 21 laga beruntun di Serie A sebelum kompetisi dihentikan karena pandemi Virus Corona.

Kegemilangan Lazio ini terbilang mengejutkan karena mereka bisa dikatakan punya skuat yang minim bintang. Nama-nama di skuat Elang Ibu Kota bahkan kalah pamor jika dibanding dengan Juventus, Inter Milan, AC Milan, bahkan rival sekota mereka, AS Roma.

Di Viao terkesan dengan keberhasilan Lazio membangun tim yang kuat tanpa harus mengeluarkan dana besar. Ia merasa Direksi La Aquile menjalankan tugas dengan baik,

Mereka sabar memberi kepercayaan kepada pemain semacam Ciro Immobile, Luis Alberto dan Lucas Leiva yang terbuang dari tim sebelumnya untuk unjuk gigi. Direksi Lazio juga tak terburu-buru melepas Sergej Milinkovic-Savic yang sempat jadi rebutan klub-klub besar Eropa.

Keempatnya kini menjadi tulang punggung utama di balik keberhasilan Lazio di musim ini.

“Lazio saat ini telah dibangun di waktu yang tepat,” kata Di Vaio dikutip dari Sportskeeda.

“Kelebihan pemilik dan direksi klub adalah telah membangun skuat ini satu bagian demi satu bagian tanpa menjual pemain terbaik.”

“Mereka mengambil peluang untuk mendatangkan Ciro Immobile. Mereka hebat dalam menemukan bakat Luis Alberto dan Sergej Milinkovic-Savic atau bahkan Lucas Leiva.”

“Mereka telah melakukannya tanpa menghamburkan uang ke pasar seperti yang dilakukan dua dekade lalu,” jelasnya.

Dua dekade lalu, Lazio memang kerap menghamburkan uang untuk mendatangkan nama-nama besar semacam Juan Sebastian Veron, Diego Simeone, Christian Vieri, Hernan Crespo hingga Jaap Stam. Itu terjadi di era kepemimpinan Sergio Gragnoti.

Langkah ini memang menghadirkan Scudetto di musim 1999/2000. Namun setelahnya, Lazio justru mengalami krisis keuangan. Hal ini menjadi salah satu sebab sempat merosotnya prestasi tim asal Roma ini.