infomainbola – Rentetan hasil negatif sempat dirasakan Arsenal dalam masa kepelatihan Unai Emery sebelum ini. Dan sang kiper, Bernd Leno, merasa kalau klub berjuluk the Gunners itu membingungkan di matanya.
Seperti yang diketahui, pria berkebangsaan Spanyol itu dipecat pada bulan November. Sebelum pemecatan itu terjadi, Arsenal sempat melalui tujuh pertandingan tanpa kemenangan di semua kompetisi.
Kekalahan atas Eintracht Frankfurt di fase grup Liga Europa menjadi batas kesabaran manajemen Arsenal terhadap Emery. Untungnya, kekalahan tersebut tidak membuat Pierre-Emerick Aubameyang dkk tergusur lebih dulu dari ajang itu.
Setelahnya, kursi kepelatihan Arsenal diisi Freddie Ljungberg untuk sementara waktu. Sampai kemudian mereka mendapatkan tanda tangan Mikel Arteta yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih Manchester City.
Arsenal yang Membingungkan
Kehadiran Arteta pun, sebenarnya, belum memberikan dampak positif dari segi hasil. Arsenal hanya meraih satu kemenangan dari tujuh pertandingan terakhirnya di ajang Premier League.
Namun hal itu tidak membuat Bernd Leno jadi berhenti berharap. Ia percaya bahwa Arteta mampu membawa klubnya kembali ke era kejayaan setelah sempat ‘berantakan’ sewaktu masih dilatih Emery beberapa bulan yang lalu.
“Dalam waktu yang singkat dia telah membuat dampak besar, sebab anda bisa melihat intensitas kami dalam bermain serta struktur tim,” ujar Leno seperti yang dikutip dari Metro.
“Mentalitas di luar lapangan, saya tidak bisa bilang berantakan, namun sedikit membingungkan. Semuanya melakukan hal yang berbeda. Kami tidak menjadi tim. Di ruang ganti, di lapangan, dan anda bisa melihat itu,” lanjutnya.
Impresi Pertama Leno
Leno kemudian menceritakan apa yang dilakukan oleh Arteta saat pertama kali bergabung dengan Arsenal. Saat itu, pelatih berumur 37 tahun tersebut tidak menjadikan taktik sebagai pembahasan utama.
“Saya pikir Mikel telah mengubah semuanya, anda bisa lihat. Sejak hari pertama dia datang, dia tidak berbicara terlalu banyak soal taktik,” tambahnya.
“Dia berbicara soal bagaimana kami seharusnya bersikap di ruang ganti, saat kami menuju ke pertandingan, kami harus jadi lebih profesional selayaknya sebuah tim,” pungkasnya.