INFOMAINBOLA – Frank Lampard tidak bisa berdalih. Kekalahan 0-3 dari Bayern Munchen pada duel leg pertama 16 besar Liga Champions 2019/20, Rabu (26/2/2020), sudah cukup menjelaskan kekuatan Chelsea yang sekarang.
The Blues sudah mencoba yang terbaik. Mereka bisa menahan gempuran Bayern di babak pertama, turun minum dengan skor 0-0. Namun, segalanya berubah di babak kedua.
Bayern terus menggempur dan akhirnya bisa menjebol gawang Chelsea tiga kali. Bayern bermain seakan-akan Stamford Bridge adalah kandang mereka sendiri, Chelsea tidak berdaya.
Level Fase Gugur
Kebobolan tiga gol di kandang sendiri jelas bukan cara yang baik untuk memulai duel fase gugur dalam format dua leg. Lampard tahu itu, timnya membutuhkan bantuan keajaiban jika ingin membalikkan situasi.
Sebagai mantan pemain, Lampard paham betul apa yang sebenarnya terjadi pada pertandingan itu. Sang juara Bundesliga memang bermain di level yang berbeda.
“Itulah sepak bola di level ini [fase gugur]. Level Bayern Munchen fantastis. Jika kami tidak melakukan segalanya dengan benar, malam ini memang akan berjalan sulit,” buka Lampard di Chelseafc.com.
“Kami tidak melakukan segalanya dengan baik, kami tidak percaya diri membawa bola. Itulah kekecewaan terbesar saya, sebagian besar dari awal pertandingan sampai akhir.”
Pelajaran Berharga
Chelsea sebenarnya ingin bermain di fase gugur Liga Champions, mereka berjuang keras untuk mencapai tahap tersebut. Namun, ketika pertandingan sesungguhnya dimainkan, mereka ternyata tidak sanggup mengatasi tuntutan permainan level tinggi.
“Kami ingin bermain di sini, kami sudah menunjukkan itu sepanjang musim. Namun, hari ini kami justru menjauh,” lanjut Lampard.
“Itu bisa terjadi pada atmosfer intens yang membuat semua mata memandang Anda. Ini pelajaran keras dan tamparan kenyataan bagi para pemain tentang level yang ingin kami capai,” pungkasnya.