Cerita Peter Schmeichel Menyesal Buru-Buru Tinggalkan Man United

INFOMAINBOLA – Peter Schmeichel mengakui bahwa dirinya sangat mencintai momen ketika memperkuat Manchester United. Bahkan, Schmeichel mengaku bahwa dirinya benar-benar menyesal lantaran terlalu cepat menyudahi perjalanan kariernya bersama Man United.

Sebagaimana diketahui, Schmeichel memang sempat menjadi andalan di bawah mistar gawang Man United selama delapan tahun atau tepatnya sejak 1991 hingga 1999. Schmeichel pun menjadi aktor penting di balik keberhasilan Man United meraih treble winners di musim 1998-1999.

Pertandingan final Liga Champions 1998-1999 melawan Bayern Munich pun menjadi laga terakhir Schmeichel berseragam Man United. Sebab setelah itu, Schmeichel memutuskan hengkang ke Liga Portugal untuk memperkuat Sporting Lisbon.

Alasan Schmeichel memilih hengkang dari Man United adalah faktor usia, yang saat itu ia telah berusia 35 tahun. Schmeichel merasa di umurnya saat itu, ia tak mungkin bisa terus tampil prima pada setiap laga bersama Man United. Namun belum lama ini, Schmeichel justru menyesal lantaran terlalu cepat memutuskan untuk meninggalkan Old Trafford.

“Kejadian itu sudah lebih dari 20 tahun yang lalu, dan selama periode itu, saya mengalami banyak fase. Saya sebenarnya masih bisa bermain lebih lama di Manchester United pada saat itu, namun saya mau menurunkan ego saya pada saat itu,” ucap Schmeichel, seperti dilansir dari Talksport, Rabu (2/4/2020).

“Saya terlalu bangga dengan posisi saya di klub, dan ketika saya berusia 50 tahun dan melihat ke belakang, saya memiliki pemahaman yang berbeda. Saya akui bahwa saya seharusnya bertahan saat itu. Pada awalnya saya tidak terlalu menyesali itu, namun sekarang saya menyesalinya,” lanjutnya.

“Saya benar-benar mencintai klub ini, dan mengapa saya ingin pergi? Namun pada saat itu saya benar-benar kelelahan fisik dan mental sehingga butuh sesuatu yang begitu luar biasa untuk mengubah pikiran saya. Saya benar-benar tertekan secara mental, dan saya nyaris membatalkan keputusan saya untuk pergi setelah final itu.”

“Akan tetapi, pada saat itu saya bersikeras mengikuti insting saya, dan itulah yang terjadi. Andai saya mengakhiri karier saya di Manchester United, maka itu akan menjadi akhir yang indah bagi karier saya,” tutup pria berkebangsaan Denmark tersebut.