IncarQQ – Dunia sepakbola sedang berduka karena salah satu pemain terbaik dalam sejarah, Diego Armando Maradona, meninggal. Meskipun status sebagai legenda sepakbola dunia, ternyata Maradona diketahui telah berkompetisi melawan tim nasional Indonesia.
Ini terjadi di acara Piala Dunia U-20 20079 yang diadakan di Tokyo, Jepang. Pada saat itu, Maradona yang muncul mempertahankan tim nasional Argentina U-20 yang dihadapi Indonesia dalam babak awal Grup B.
Mantan pemain tim nasional Indonesia, Bambang Nurdiansyah juga menceritakan pengalamannya yang berhadapan langsung dengan Maradona. Diakui oleh pria yang akrab disebut Banur bahwa Maradona memang merupakan sosok khusus.
Pada saat itu, Maradona Young memang menjadi sorotan dunia. Bahkan menjaga Maradona di hotel sangat ketat. Maklum, karena ketika Maradona telah diprediksi menjadi aset besar di dunia sepakbola.
Sudah beredar berita bahwa para pemain yang berpartisipasi dalam Piala Dunia U-20 dilarang melanggar Maradona karena mereka takut membuat bintang itu terluka. Banur berusaha memberikan penjelasan tentang ini.
“Itu tidak dilanggar. Namanya memainkan sepakbola, melakukan kontak fisik adalah hal yang biasa. Namun, apa yang seharusnya tidak dilanggar kira-kira yang dapat menyebabkan cedera fatal. Jadi secara alami,” kata Banur ketika dihubungi oleh tim Okezone pada hari Kamis. (26/2020).
Meskipun pada saat itu Maradona adalah bintang, tetapi itu sebenarnya tidak membuat Banur dan semua pemain tim nasional U-20 Indonesia merasa inferior. Sebaliknya, mereka bahkan termotivasi untuk memberikan yang terbaik.
“Kami tidak merasa takut berurusan dengan lawan yang kuat. Kami termotivasi berurusan dengan bintang,” jelasnya.
Namun demikian, itu harus disayangkan karena pada akhirnya Tim Nasional Indonesia U-20 jatuh dengan skor 0-5 dari Argentina. Maradona sendiri menyumbang dua gol dalam pertandingan.
Banur juga mau tidak mau mengakui bahwa Maradona adalah pemain khusus dan berada di level yang berbeda. Karena, Maradona dapat melewati pemain Indonesia dengan mudah.
“Seolah-olah tidak ada lawan. Karena dia dapat dengan mudah melewati pemain kami. Begitulah. Kelasnya jauh. Dia memang bintang,” ingat Banur.