Infomainbola – Arsenal belum mampu beranjak dari situasi sulit yang dihadapi pada musim 2019/2020. Situasi kian memburuk karena dalam sembilan laga terakhir, The Gunners tidak mampu meraih satu pun kemenangan.
Arsenal baru saja memainkan laga pekan ke-15 Premier League, Jumat (6/11/2019) dini hari WIB. The Gunners menjamu Brighton & Hove di Stadion Emirates.
Harusnya, laga ini bisa menjadi momen kebangkitan Arsenal. Mereka bermain di kandang. Bisa tampil dengan susunan pemain terbaik. Mereka juga punya manajer baru, walau masih interim, Freddie Ljungberg.
Namun, yang terjadi momen getir Arsenal justru berlanjut. Arsenal kembali gagal menang. Arsenal kalah dengan skor 1-2 atas Brighton. Gol tunggal Arsenal dicetak Alexandre Lacazzete.
Catatan Terburuk Arsenal Sejak 1977
Menjalani sembilan pertandingan tanpa kemenangan, secara beruntun, membuat Arsenal mencatat hasil yang buruk. Bahkan, salah satu yang terburuk dalam sejarah klub. Catatan ini tidak pernah terjadi pada era Arsene Wenger.
Rangkaian hasil tidak pernah menang yang dijalani Arsenal dimulai pada akhir Oktober lalu. Saat itu, Arsenal ditahan imbang Crystal Palace dengan skor 2-2 pada laga yang digelar di Stadion Emirates.
Setelah itu, Arsenal selalu gagal menang dalam sembilan laga beruntun, termasuk saat berjumpa Brighton.
Catatan tersebut, sama dengan apa yang dirasakan Arsenal pada 1977 silam. 42 tahun lalu, Arsenal juga gagal menang dalam sembilan laga beruntun. Arsenal sedang berada pada titik yang rendah dalam sejarah klub.
Buruknya Lini Pertahanan Arsenal
Salah satu alasan mengapa Arsenal gagal meraih hasil positif adalah lini pertahanan yang buruk. Bukan hanya penjaga gawang Bernd Leno, tetapi juga pemain belakang secara keseluruhan.
Tengok saja jumlah tendangan yang mampu dilepas pemain Brighton: 20 kali. Sebagai tuan rumah, mendapat 20 tendangan dari lawan, Arsenal tentu tidak bisa disebut bermain bagus di lini pertahanan.
Sedangkan, dari delapan laga kandang di musim 2019/2020, Arsenal sudah merasakan 52 tendangan dari lawan. Catatan tersebut sama persis dengan yang didapatkan pada musim 2003/2004. Bedanya, di 2003/2004, Arsenal mendapat 52 tendangan dari lawan dalam satu musim penuh dan kini baru pada delapan laga saja.