INFOMAINBOLA – Bicara soal Barcelona pasti menuntun pada satu nama legenda sepak bola: Johan Cruyff. Pengaruh Cruyff begitu besar, bahkan sampai membentuk identitas Blaugrana seperti sekarang.
Karier Cruyff sebagai pemain dan pelatih sama-sama gemilang. Memang sulit bagi generasi milenial untuk memahami kehebatan legenda Belanda ini tanpa menyaksikan langsung pada zamannya, tapi bukan berarti Cruyff bisa dipandang remeh.
Lihat saja Barcelona sekarang, atau pada puncak permainannya beberapa tahun lalu. Lihat saja Pep Guardiola, Quique Setien, dan sederet pelatih lain yang terpengaruh pola pikir Cruyff akan sepak bola.
Ada berbagai pujian yang dilontarkan, tapi pada intinya hampir senada: “Saya kira saya sudah memahami sepak bola sampai akhirnya melihat tim Cruyff bermain.”
Menciptakan Ulang Sepak Bola
Ketika Barcelona di bawah Cruyff bermain di level terbaiknya, mereka nyaris tidak terkalahkan (1988-1996). Saat itu, Cruyff bahkan dianggap telah menciptakan ulang sepak bola.
Permainan Barca benar-benar berbeda pada zamannya, merusak pola permainan yang sudah bertahan bertahun-tahun. Uniknya, Cruyff sendiri tidak pernah merasa menciptakan ulang sepak bola.
Dia hanya ingin timnya segera menekan lawan setelah kehilangan bola, juga membebaskan pemain dengan menerapkan taktik false nine.
Tim Cruyff biasanya menyulitkan lawan dengan formasi tiga bek dan mengutamakan penguasaan bola. Dia juga meminta timnya bermain melebar untuk membongkar pertahanan lawan.
Evolusi Barcelona
Saat itu, Cruyff mengandalkan pemain-pemain seperti Ronald Koeman, Pep Guardiola, dan Jose Mari Bakero sebagai inti permainan timnya. Dialah yang menciptakan gagasan striker bermain dengan memunggungi aliran serangan tim.
Timnya berkembang, tentu saja. Tim yang mennjuarai Cup Winners’ Cup 1989 kontra Sampdoria mengandalkan Salinas sebagai penyerang nomor 9 dan Gary Lineker di sisi sayap.
Saat itu Barca bahkan tidak memiliki penyerang sayap murni, tapi tetap bisa menekan lawan dan mengontrol pertandingan dari lini tengah.
Lalu, pada final di Wembley tiga tahun kemudian, Cruyff menciptakan gaya bermain yang melegenda sampai sekarang. Barcelona ingin menguasai bola dan mengontrol pertandingan.
Pemain yang Tepat
Sehebat apa pun pelatih, dia tetap membutuhkan pemain yang tepat dan bisa memenangkan pertandingan, Cruyff pun demikian.
Saat itu Barcelona benar-benar kuat. Mulai dari Koeman dan Guardiola, sampai Romario dan Hristo Stoichkov. Cruyff memang menciptakan banyak hal, tapi dia juga beruntung memiliki pemain-pemain hebat.
Kuncinya adalah keberanian mengambil risiko, yang selalu jadi ciri khas Cruyff. Dia senang mengambil risiko, dengan demikian tim impian Barcelona telah mengubah wajah sepak bola Spanyol selamanya.
Kembali ke Akarnya
Saat ini, Barcelona sedang mencoba kembali ke cara-cara lama bersama Quique Setien. Sudah sejak lama, Setien dikenal sebagai salah satu ‘murid’ Cruyff, dia benar-benar mengagumi sepak bola ala Cruyff.
Terbukti, meski baru beberapa pertandingan, Barca ala Setien menunjukkan pola permainan dominasi bola. Dengan pemain-pemain yang tepat, Setien mungkin bisa mengembalikan identitas Blaugrana – kembali seperti Cruyff.