info main bola Cerita Karir Aaron Wan-Bissaka di Manchester United: Dari Ingin Hengkang Sampai Jadi Tumpuan Erik Ten Hag

 

info main bola – Aaron Wan-Bissaka baru-baru ini mengutarakan kekhawatirannya terkait karirnya di Manchester United yang bakal berakhir di musim lalu sebelum dia berhasil mengatasi tekanan bermain untuk klub.

Pemain yang menempati posisi bek kanan ini memulai musim lalu sebagai pilihan kedua bagi Diogo Dalot di bawah asuhan Erik ten Hag. Ia baru mendapatkan kesempatan tampi saat menghadapi Liverpool pada 22 Agustus lalu, sebelum kemudian mengalami cedera punggung.

Setelah pulih pada akhir Oktober, kombinasi antara tidak dimainkan dan menghadapi tantangan mental kemudian menjadikan Wan-Bissaka sanggup memainkan peran kunci pada paruh kedua musim setelah merebut kembali tempatnya dari Dalot.

Berkaca pada masa sulit dalam karirnya, Wan-Bissaka mengakui bahwa ia mendapat manfaat dari bimbingan Ten Hag dan berterima kasih atas dukungan keluarga dan teman-temannya.

Sempat Patah Semangat
Kemudian, pemain berusia 25 tahun bercerita mengenai gambaran penampilannya selama paruh pertama musim lalu yang menyebabkan ada pemikiran bahwa ia mungkin harus hengkang.

“Bisa jadi [hengkang]. Anda pasti memiliki perasaan itu, tetapi saya selalu memiliki keyakinan. Saya memiliki pikiran yang kuat dan siap untuk melakukan apa yang diperlukan,” jelasnya.

“Tentu saja [Anda merasa itu bisa berakhir]. Ayah saya membantu saya. Teman-teman dekat saya juga mengatakan kepada saya: ‘Terus lakukan apa yang sedang Anda lakukan, percayalah, waktu Anda akan tiba.

“Cukup sulit untuk memotivasi diri Anda sendiri untuk berlatih keras. Karena Anda akan berkata pada diri sendiri: ‘Untuk apa saya berlatih? Ketika saya tidak akan bermain. Tetapi saya memiliki pola pikir: ‘Saya akan berlatih untuk diri saya sendiri’.

Perbedaan Kultur
Wan-Bissaka, yang didatangkan dari Crystal Palace pada Juni 2019, mengatakan tur pramusim ke Australia, Singapura, dan Tiongkok pada musim panas itu merupakan indikasi pertama dari perbedaan antara kedua klub.

“Begitu kami mendarat di bandara [di Perth], itu sangat mengejutkan. Semua mata tertuju pada Anda. Itu berbeda dengan apa yang biasa saya alami; semuanya lebih intens. Itu pasti [sulit]. Ini tentang bagaimana Anda menghadapinya.

“Ketika saya masih di Palace, saya terbiasa melihat pemain dari klub-klub [besar] lainnya, apa yang mereka alami, apa yang diharapkan. Itu bisa sulit, terutama di luar sepak bola,” imbuhnya.

Dia mengakui bahwa butuh waktu untuk beradaptasi dengan besarnya klub, dan dia telah belajar untuk menjaga jarak dari media sosial setelah tidak memposting di Twitter selama 17 bulan.

“Twitter bisa menjadi tempat yang gelap, jadi saya menghindarinya,” katanya.

“Dulu saya pernah melakukannya, tetapi sekarang mudah, saya hanya tidak melakukannya, tidak peduli bagaimana performa saya, baik atau buruk.”

Bahagia di MU
Pemain asal Inggris ini juga menganggap Ten Hag sebagai sosok yang tidak rumit: “Dia sangat terbuka, sering melakukan obrolan empat mata, mengatakan apa yang dia inginkan, dan memiliki tuntutan. Dia akan mengatakannya apa adanya, sungguh.”

Kontrak Wan-Bissaka akan berakhir pada musim panas mendatang, meskipun klub memiliki opsi untuk satu tahun lagi. “Saya belum mendengar apa-apa,” katanya tentang kemungkinan kesepakatan baru.